Realita
REALITA .
.
Sudahlah, jika memang hanya karena penasaran, hentikan seluruh pertanyaanmu. Saudaramu butuh lebih banyak doa dan dukungan, bukan pertanyaan bertubi-tubi yang membuatnya berkecil hati.
Jika candaanmu ternyata menyakiti hati saudaramu, segera hentikan. Sebagian dari kita, kadang menyadari bahwa apa yang keluar dari mulut ini salah namun enggan meminta maaf dan mengakui kesalahan karena terlalu asik tertawa dan mengorek masalah pribadinya. .
.
.
.
"Kok belum nikah? Kamu sih pilih2"
"Eh kok rumah pindah terus? Cari lah"
"Kamu tinggal sama mertua? Aku sih udah ada rumah"
"Kok belum hamil juga sih, padahal dia udah hamil loh"
"Anakmu kok belum bisa ngomong juga?"
"Cuma skripsi aja nggak selesai2"
"Makanya jangan punya kulit item biar ngga kayak monye*"
"Eh kakakmu belum nikah ya? Padahal kan dia lebih tua darimu ya?" . (dll)
.
.Astaghfirullah
Kadang saudara kita tidak ingin mendengar beberapa pertanyaan atau pernyataan di atas, mereka hanya ingin kita mendoakan, memberinya semangat. Bukan justru datang namun menusuk dengan pertanyaan dan pernyataan yang kelewat batas.
Tenang saja, setiap berita baik akan sampai kepadamu dengan cara yang baik. Tidak perlu merendahkan diri seperti itu untuk membuat saudaraamu menangisi keadaanya. .
.
.
Pahamilah, setiap manusia punya ujian yang berbeda dan berhentilah membandingkan dan menertawakan hidup masing-masing
#nimasachsani_
17/1/18
Post a Comment for "Realita"
Terima kasih sudah berkunjung. Semoga tulisan di blog ini bermanfaat untuk teman-teman. Jangan lupa untuk tinggalkan cuitan di kolom komentar dan jangan meninggalkan link hidup yak :)