Mari Kita Bicara
Ada pilu ketika kulihat media sosial beberapa waktu terakhir. Bagaimana tidak, akhwat-akhwat dengan kerudung besarnya berlenggak-lenggok, bahkan yang bercadarpun ikut membuat video tutorial mengenakan kerudung kekinian. Atas nama endorse mereka membenarkan hal tersebut. Betul mereka tidak membuka hijabnya, masih ada inner yang membalut kepalanya, masih ada cadar yang menutup sebagian wajahnya. Namun, dimanakah dia meletakkan izzah dan iffahnya sebagai seorang perempuan?
Bukankah menutup aurat dan hijrah itu semata-mata karena mengejar ketaatan pada Allah? Kembalikan niat seperti itu pada diri kita, jangan hanya karena mengejar follower atau endorse, bahkan gelar sebagai selebgram membuat kita lupa tentang pentingnya melindungi diri fitnah. Sudah lupakah tentang hadits yang menyakan bahwa wanita adalah salah satu fitnah terbesar? Teman-teman, mari kita sama belajar dengan azzam yang kuat, bukan karena mengikuti trend fashion atau bahkan karena mengikuti kebiasaan artis-artis.
Jika yang dipakai adalah sesuatu yang menarik perhatian, terlebih perhatian para ajnabi, bukankah itu termasuk dalam tabarruj? Sedang Allah melarang kita berperilaku demikian saudariku. Cukuplah kita memakai pakaian yang sesuai kaidah-kaidah yang disebutkan di Alquran. Tak perlu memakai hijab dan pakaian beraneka macam model dan motif. Ingat, tujuan kita bukan untuk mendapatkan nilai dari manusia.
Betul. Cadar dan hijab itu bukan rambut. Jadi tak perlu ditambahkan aneka macam aksesoris.
Sungguh, ini bukan menyalahkan pihak manapun. Tidak pula menyalahkan yang baru belajar. Karena memang demikian sifatnya pembelajar, rasa ingin mengeskplor dirinya tinggi. Namun, bergurulah pada sumber yang benar dan jelas agar apa-apa yang kita lakukanpun dalam batas syar'i.
Milikilah rasa malu. Jika kita sudah menutup aurat, tutuplah dengan baik. Tak perlu mencari perhatian di media sosial dengan beragam cara. Bukankah para shabiyyah sangat dirindukan penduduk langit karena ketaqwaannya? Bukan karena mereka dikenal atau memiliki follower yang bertumpuk. Jangan lupa setiap yang kita lakukan akan dimintakan pertanggungjawaban. Pernahkah terpikir, bagaimana jika nanti di akhirat kita ditanya "apa yang kau lakukan dengan semua pakaian dan kerudungmu itu?. Innalillahi, sungguh Allah-lah yang Maha Mengampuni.
Teman-teman yang aku sayangi karena Allah, mari kita tanya pada hati nurani kita, benarkah yang kita lakukan ini sebagai seorang perempuan?
Post a Comment for "Mari Kita Bicara"
Terima kasih sudah berkunjung. Semoga tulisan di blog ini bermanfaat untuk teman-teman. Jangan lupa untuk tinggalkan cuitan di kolom komentar dan jangan meninggalkan link hidup yak :)