Kemanakah Rasa Malumu?
"Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu". (H.R Ibnu Majah No. 4181)
***
Catatan untukku dan saudariku seiman
Untuk setiap wanita, lupakah jika kita adalah perhiasan terbaik dunia?
Untuk setiap wanita yang telah menutup auratnya, atau yang telah bercadar, lupakah bahwa wanita itu aurat dan setan mempercantik dirinya ketika keluar rumah?
Lalu, untuk apa eksis di dunia maya?
Apa yang kita cari?
Untuk setiap muslimah di luar sana, rasa malu adalah mahkota kemuliaan bagi dirinya. Rasa malu itulah yang membuat dia dihormati dan dimuliakan.
Bukankah Rasulullah telah bersabda, "Aku tidak meninggalkan satu fitnah pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita." (HR. Bukhari 5096, Muslim 2740)
Tulisan ini tidak tertuju untuk salah satu muslimah, tapi ini untuk seluruh muslimah, pun diriku.
Temanku, tak ada yang mampu mengelak dari kemajuan jaman ini. Namun sebagai makhluk Allah yang berakal, seharusnya kita bisa mengendalikan diri.
Berhentilah membagikab foto-foto kita, karena kita para muslimah tak pantas eksis di dunia maya dalam bentuk apapun.
Tidak dengan siluet tubuh.
Tidak dengan jari-jemari lentik terbungkus sarung tangan.
Tidak dengan kaki berbalut kaos kaki.
Tidak dengan kerudung dan gamis lebar melambai-lambai.
Tidak dengan cadar.
Benarkah tidak ada alasan untuk eksis di dunia maya bagi wanita? Jika berdakwah?
Dakwah? Berdakwahlah dengan baik, tanpa menunjukkan diri, karena mutiara di dasar lautan pun ttao berkualitas dan mahal tanpa harus berjemur di bawah terik matahari.
Berdakwahlah dengan cara yang santun, dengan memberikan nasihat dan membagikan ilmu tanpa mengumbar kecantikan. Berdakwahlah dengan penuh kualitas.
Karena para istri nabi, para shahabiyyah pun, dakwahnya tetap hidup sampai saat ini karena kulitas dan kedalaman ilmunya, bukan karena wajah dan tubuhnya banyak tersebar di dunia maya. Karena sejatinya, ilmu dan malu jauh lebih berharga.
Lalu, bagaimana jika sengaja eksis untuk mencari perhatian?
Lalu bagaimana jika sengaja eksis karena ingin dikenal?
Sembunyikanlah foto-foto itu untuk menjaga diri dari jerat fitnah. Bukankah dalam Q.S Al-Ahzab 59 dikatakan bahwa kita diperintahkan menggunakan jilbab agar tidak diganggu?
Lantas, mengapa setelah berjilbab dan menutup aurat sedimikian rapat namun kita berperilaku demikian?
Untukku dan para muslimah, jika wajah dan tubuh kita audah bertebaran di dunia maya, lalu keistimewaan apa yang kita berikan untuk suami kita?
#komunitasonedayonepost
#ODOP6
Post a Comment for "Kemanakah Rasa Malumu?"
Terima kasih sudah berkunjung. Semoga tulisan di blog ini bermanfaat untuk teman-teman. Jangan lupa untuk tinggalkan cuitan di kolom komentar dan jangan meninggalkan link hidup yak :)