TIPS NIKAH TANPA UTANG
Ngomongin soal nikah, siapa sih yang nggak pengen punya kenangan indah buat diceritain ke anak cucu, atau paling nggak enak buat dikenang bareng keluarga? Kayaknya semua bakal pengen gini ya? Acara nikahan lancar semua prosesinya dan kalau bisa hidup bahagia setelahnya. Tapi, gimana kalau ternyata setelah nikah justru ada tumpukan utang? Hah? Kok bisa?
Bisa aja kok. Kenapa? Karena kadang, ada sebagian pasangan yang justru memaksakan kegiatan yang di luar budget. Keinginan untuk dipandang mampu masih menjadi momok besar dalam penyelenggaran acara nikahan sampai saat ini. Kalau kita tanya ke temen deket, biaya nikahan pasti menjadi salah satu masalah mereka kenapa sampai sekarang belum memutuskan melegalkan hubungannya.
Siapa sih yang mau punya tumpukan utang? Bukannya menikmati masa-masa indah pacaran setelah nikah, justru diribetin sama cicilan yang udah terpampang sekian waktu.
Nah, berikut ada beberpa tips ringan, supaya nikahan temen-temen dijauhkan dari utang after wedding
Samakan persepsi dengan pasangan
Hal ini berguna banget untuk meluruskan "acara sesuai budget" atau "budget menentukan acara". Kedua keadaan ini beda. Oleh karena itu perlu disamakan satu sama lain. Persepsi ini juga terkait pendanaan, yaitu acara apa didanai siapa? Yes. Bukan lagi hal yang tabu atau memalukan jika si wanita ikut andil dalam segi pembiayaan kok. Silakan dibicarakan saja.
Acara mana yang menjadi prioritas
Untuk acara ini, konsultan keuangan menyarankan baiknya budget untuk acara pre wedding ini tidak lebih 30% dari total anggaran biaya.
Sebelum Nikah
Lamaran, pengajian, rangkaian acara adat, foto pre wedding, kamar oengantin atau beres-beres rumah.
Silakan dipilih, mana yang menurut temen-temen harus ada di rangkaian acara nikahan kalian. Boleh pilih semua, selama budget ada. Kalau nggak ada atau terbatas, ya jangan dipaksa buat ada. Oke?
Nikahan
Penghulu, tempat, konsumsi, dokumentasi, baju/make up.
Nah, ini sih inti dari acara nikahan sendiri ya? Kalau ada dana lebih, boleh dianggarkan lebih untuk poin-poin ini, dan misalkan dana terbatas silakan dihabiskan di acara ini.
Resepsi
Nah, untuk yang punya dana lebih, poin-poin yang ada di "Nikahan" bisa dipakai lagi. Tapi, untuk dana yang terbatas, acara ini sesungguhnya nggak apa-apa kalau dilewatin. Menurut Prita, rangakain acara Nikahan dan Resepsi ini, baiknya tidak lebih 50% dari seluruh budget nikahan.
Setelah Nikah
Yes. Part ini biasanya diisi dengan rangkaian pembubaran panitia dan honeymoon. Dana yang bisa dikeluarkan untuk acara ini, maksimal 25% daei total budget. Tapi, kalau dari awal nggak ada panitia dan nggak ada rencana nikahan, temen-temen berarti punya dana sekitar 25% yang bisa digunakan buat dana investasi setelah nikahan. Cek poin terakhir!
Kehidupan Sesungguhnya
Nah! Selamat datang pengantin baru! Di poin ini lah temen-temen bisa alokasikan kelebihan dana tadi. Buat apa sih? Bisa dipakai untuk sewa rumah (case yang nggak tinggal serumah dengan orang tua) dan atau investasi jangka panjang.
Paham kan? Balik lagi, tips nikah tanpa utang ini, bisa dijadikan bahan obrolan sama pasangan, atau bisa dijadiin pertimbangan buat yang masih single. Anyway, poin utamanya adalah harus seimbang antara acara dan budget ya. Jangan sampai besar pasak daripada tiang. Berat, kamu nggak akan kuat, biar yang lain aja.
Selamat berdiskusi dan berpikir. Ingat, nikah itu tentang dua keluarga besar, bukan cuma kamu sama doi aja, jadi hal-hal di atas terkait tips nikah tanpa utang baiknya juga dikomunikasikan dengan masing-masing keluarga.
Source : Prita Hapsari Ghozie/Konsultas Keuangan
8 comments for "TIPS NIKAH TANPA UTANG "
Terima kasih sudah berkunjung. Semoga tulisan di blog ini bermanfaat untuk teman-teman. Jangan lupa untuk tinggalkan cuitan di kolom komentar dan jangan meninggalkan link hidup yak :)