Manfaat Membuat Blog Plan Untuk Blogger
Pernah membuat blog plan? Atau justru baru tahu kalau ada blog plan? Blog plan ini seperti buku panduan buat para blogger, supaya dia tetap on track. Kenapa harus on track? Karena tanpa pegangan yang kuat, tidak menutup kemungkinan jika blogger bakal tersesat ketika blogging
Tersesat dalam artian seperti bingung mau buat konten, mau riset di mana, goals apa yang mau dicapai atau bahkan ketika akhirnya blognya jadi mati suri karena nggak konsisten buat konten. Mau tau lebih soal blog plan? Simak penjelasan selanjutnya ya!
Kenapa Membuat Blog Plan?
Seperti yang ditulis sebelumnya, blog plan ini menjaga kita para blogger supaya tetap on track. Karena memang ini jadi panduan untuk kita, jadi memang harus punya plan -rencana-. Mau dibawa ke mana blog kita? Apakah dibiarkan begitu saja dalam keadaan biasanya? Apakah akan menulis sebisa dan semamph kita? Atau justru baru berencana mendapatkan rupiah dari blog?
Tahu Apa Goal Kita
Dari blog plan, kita akan semakin tahu, apa sih tujuan kita ngeblog? Apa pun itu, pastikan yang kita lakukan bermanfaat untuk pembaca kita. Oke?
Seiring berjalannya waktu, seharusnya ilmu kita tentang blogging juga harus diperbarui. Perumpamaannya sama seperti ketika menjual baju. Apakah kita hanya menjualnya di tetangga satu RT saja selama bertahun-tahun tanpa memperbarui target pasar dan cara marketing kita? Ngeblog pun demikian.
Minimal, kita harus mulai peduli bagaimana statistik blog atau artikel kita dalam waktu tertentu. Siapa pembaca kita, di mana mereka, berapa rata-rata usia mereka atau bahkan dari mana mereka mendapat akses ke blog kita. Apakah mengetahui ini semua penting? Penting, kalau kita memang mau tahu progres kita selama ngeblog.
Nah, ketika kita sudah tau bagaimana progres kita selama ngeblog. Tentu mudah bagi kita untuk membuat blog plan. Terkait DA, PA atau bahkan PV. Kita bisa kok cari ilmunya di kelas-kelas blogging, yang saat ini mulai banyak bertebaran. Bisa juga kita gabung dengan komunitas blogging, ini bisa jadi salah satu solusi untuk meningkatkan view. Dari sini kita juga bisa membuat jadwal untuk blog walking atau BW.
Evaluasi Niche
Setelah mengetahui printilan-printilan yang bisa kita cek di Google Analytics, saatnya kita juga concern pada arah blog kita. Apa itu? Niche! Apa niche blog kita? Apakah lifestyle? Nah, kita cek juga, adakah label yang jumlah tulisannya paling sedikit?
Biasanya, dari beberapa label ada satu dua label yang memang sangat minim jumlah artikelnya. Kenapa? Karena kita nggak punya catatan evaluasi, nggak ada jadwal untuk buat konten label apa.
Lalu, kalau bukan lifestyle gimana dong? Sama saja, karena fokus dengan adanya blog plan ini tidak ada kategori atau label terkesan diabaikan. Oke?
Atasi Witer Block
Sering mengalami kebuntuan di tengah menulis? Yap, selamat datang untuk writer block. Tapi kita bisa mengatasinya dengan blog plan juga loh!
Karena kalau kita sudah sampai pada kebuntuan ide, bisa kita pecahkan dengan blog plan. Serupa dengan jurnal tadi, kita sudah punya gambaran atau konsep tentang bagaimana menyusun artikel tersebut. Bahkan terkait narasumber, keyword dan judul artikel pun bisa kita cantumkan juga.
Dari uraian tentang alasan kenapa membuat blog plan, kita juga bisa tarik garis beberapa manfaatnya juga, antara lain : tidak ada alasan untuk berhenti ngonten karena buntu ide, hemat waktu ketika harus menyusun artikel, lalu adanya pemerataan label atau kategori (dalam artian tidak ada label tertentu yang jumlah artikelnya jauh lebih sedikit dibandingkan yang lain).
Siap membuat blog plan?
Punya blog plan?
Untuk membuat blog plan sendiri, kita perlu keras bagaimana harus membuatnya. Kita hanya perlu menyiapkan data tanggal, kategori atau label tulisan, keyword, sumber dan juga keterangan apakah artikel tersebut terselesaikan atau tertunda.
Manual
Kita bisa kok buat sendiri blog plan dengan cara manual. Tidak perlu yang terlalu estetik, kita hanya butuh blog plan yang isinya busa kita pahami dengan baik. Atau kita juga bisa mencari ide dari mesin pencari. Ide ini memang cocok untuk teman-teman yang punya bakat menggambar atau desain.
Printable
Nah, ini solusi juga untuk teman-teman blogger yang mager alias males buat desain yang "njlimet", bisa manfaatkan cara ini. Kita bisa unduh printable tersebut gratis pada website-website dengan niche blogging atau bisa cari juga di Pinterest (tapi pastikan memang itu bisa kita unduh secara gratis ya).
Bisa juga kita manfaatkan aplikasi desain seperti Canva, lalu unduh dan kita isi sendiri. Semua pilihan tergantung pilihan kita.
Digital
Nah cara ini serupa dengan opsi sebelumnya, bedanya kita hanya perlu melengkapinya secara detail tanpa harus mencetaknya. Bisa kita buat di aplikasi desain seperti Canva, atau menggunakan Ms. Excel, atau bahkan dengan Spreadsheet.
Ketika memilih media untuk membuat blog plan, pastikan itu mudah kita akses kapan pun ya! Kalau saya sendiri lebih prefer dengan digital, tapi untuk beberapa catatan saya memilih membuatnya secara manual.
Ini adalah contoh weekly planner saya. Ada kategori apa, keyword, sumber referensi dan beberapa goal yang ingin dicapai dan yang paling penting adalah adanya "to do list".
Apakah harus weekly? Tidak. Teman-tema bisa membuatnya sesuai pilihan masing-masing, apakah akan membuatnya tahunan (yearly), bulanan (monthly), weekly (mingguan) atau bahkan harian (daily). Pada dasarnya semua sama, kita hanya perlu breakdown apa saja yang yang akan kita tulis, lakukan dan dicapai dalam kurun waktu tersebut.
Bagaimana? Tertarik membuat blog plan? Yuk, kita buat blog plan, supaya isi bloh kita lebih terarah dan tidak terkesan mati suri. Keep blogging!
2 comments for "Manfaat Membuat Blog Plan Untuk Blogger"
Terima kasih sudah berkunjung. Semoga tulisan di blog ini bermanfaat untuk teman-teman. Jangan lupa untuk tinggalkan cuitan di kolom komentar dan jangan meninggalkan link hidup yak :)