Perspektif Ibu Rumah Tangga Terhadap Produk Internet of Things (IoT)
Peran Sebagai Seorang Istri, Ibu dan Freelancer
Saat belum menikah, saya sudah sampaikan kepada suami, jika ingin menjadi ibu rumah tangga dan fokus mengurus keluarga. Karena dia pun menginginkan hal yang sama, maka ini termasuk hal yang mudah disepakati.Setelah hampir lima tahun menikah, dengan seorang anak usia dua tahun, rasanya menjadi ibu rumah tangga memiliki beban pikulan yang berbeda, jika dibandingkan saat masih berdua saja.
Tidak memberikannya gadget, membuat beberapa pekerjaan harus segera diselesaikan atau bahkan ditunda. Seringkali saya lupa jika sedang mencuci, alhasil baju yang sudah dicuci kerap mengendap semalaman di dalam mesin cuci :D (ada yang pernah?).
Belum lagi ketika saya mulai menjadi seorang freelancer. Rasanya 24 jam adalah waktu yang sangat singkat. Jika sedang banyak tulisan yang harus diselesaikan, seringkali s jam tidur malam lah yang dipangkas.
Karena mau bagaimanapun, kesempatan untuk menulis memang hanya di malam hari atau ketika anak tengah tertidur. Namun, di waktu-waktu ini pun saya tetap harus menyelesaikan urusan-urusan rumah tangga lainnya.
Kadang saya bertanya pada sendiri, “kapan bisa tidur?” hahahaha. Jika badan sudah terasa sangat lelah, maka tidur adalah satu-satunya solusi.
Seiring berjalannya waktu, dengan kegiatan yang berderet dan emosi yang mengalami pasang surut, ada beberapa hal yang akhirnya bisa saya simpulkan.
Yuk intip di bawah ini, ya.
Pendelegasian Tugas Bersama Suami
Satu hal yang juga sangat saya syukuri adalah suami yang begitu ringan tangan membantu urusan rumah tangga. Sejak awal menikah, dia tidak pernah segan membantu saya.Berbelanja, mencuci baju, mencuci piring hingga mengepel adalah hal sangat sering dia lakukan di rumah. Dia tahu dan sadar, jika menyelesaikan pekerjaan domestik bukanlah tanggung jawab saya seorang, tapi juga menjadi tugasnya.
Ketika saya sedang berkejaran dengan pekerjaan, tidak jarang saya meminta ijin untuk menulis beberapa waktu di luar waktu yang biasanya. Termasuk mengurus anak kami, baik menemaninya makan, memandikan hingga bermain.
Saya tidak ingin terlihat kuat dan bisa mengerjakan semuanya. Jika memang tidak mampu, saya akan segera meminta bantuannya tanpa banyak kode dan drama. Pun dengan dia, jika ingin membantu tak banyak basa-basi.
Manajemen Waktu Adalah Kunci
Saya adalah wanita dengan empat peran hahaha. Menjadi istri, ibu, freelancer dan perempuan. Sangat sering dalam momen sekali duduk, banyak sekali loncatan pikiran dari semua peran tersebut.Bahkan saat mengerjakan sesuatu pun, pikiran ini tetap memikirkan hal lain juga hahaha. Itulah salah satu keistimewaan wanita ya :D
Sebisa mungkin, 24 jam saya terbagi untuk semua peran tersebut. Tentu saja menjadi istri dan ibu mengambil jumlah paling banyak. Sisanya adalah untuk bekerja dan diri sendiri.
Namun satu hal yang perlu digarisbawahi adalah, bahwa keputusan menjadi freelancer bukan karena kondisi finansial melainkan kebutuhan psikologis saya.
Bukankah tidak semua hal dalam hidup ini harus berorientasi pada uang?
Kembali soal manajemen waktu. Pengaturan waktu saya juga tidak terlalu rapi. Namun memanfaatkan setiap kesempatan adalah cara yang paling bijak untuk menyelesaikan semua hak dan kewajiban.
Rasanya ingin sekali melakukan banyak hal dalam waktu bersamaan. Nyatanya tetap saja terbatas. Biasanya, saya memasak sambil mencuci baju dan mencuci piring. Atau mencuci baju sambil menulis, mengepel dan mencuci piring.
Namun, juga sering hanya melakukan satu kegiatan di satu waktu saja. I’m only ordinary human.
Kenalkah Teman-teman dengan Internet of Things?
Sampailah obrolan saya dengan suami ke bahasan ini. Internet of Things (Internet untuk segalanya). Doi adalah programmer dan kebetulan sekali Tugas Akhir saat kuliah membuat produk ini. Istilah Internet of Things sendiri, mulanya digagas oleh Kevin Ashton.
Apa Itu Internet of Things dan Contohnya
Secara singkat dan sederhana, Internet of Things atau IoT adalah penggunaan koneksi internet untuk kebutuhan dan atau kegiatan sehari-hari. Sejujurnya, saya pun butuh waktu untuk memahami ini hahaha (sungguh lemot sekali otak ini).Jadi, ini tidak sekadar aktivitas penggunaan internet melalui gadget saja. Namun, adanya koneksi internet dengan aktivitas yang sedang kita lakukan.
Begini, Internet of Things ini biasanya berwujud sebuah benda yang umumnya memiliki keunikan, baik secara visual maupun fungsinya.
Cara Kerja Internet of Things
Untuk teman-teman yang penasaran bagaimana alat semacam ini bisa bekerja adalah karena menggunakan perintah yang sebelumnya telah dipasangkan pada “otaknya”.Rangkaian perintah ini, membuat adanya komunikasi atau hubungan antar mesin (perangkat) tanpa membutuhkan bantuan manusia. Benar, yang menjadi jembatan antar mesin tersebut adalah internet.
Itulah mengapa, mereka bisa saling terhubung secara otomatis tanpa perlu lagi kita otak-atik. Apakah kita sebagai manusia lepas tangan begitu saja? Tentu saja tidak.
Tugas kita saat menggunakan produk IoT ini adalah menjadi pengawas dan pengendali. Itulah mengapa, beberapa brand besar juga mengeluarkan produk lain yang bisa diakses dengan menggunakan satu aplikasi saja.
Manfaat Internet of Things
- Efisiensi Waktu
Ini adalah manfaat pertama yang akan kita rasakan saat menggunakan produk IoT. Hal ini dikarenakan alat-alat tersebut sudah mendapatkan perintah untuk melakukan berbagai kegiatan. Dari sinilah, maka kita akan memiliki waktu yang lebih efisien sebab waktu yang terbuang untuk melakukan kegiatan tersebut, telah digantikan oleh produk IoT ini.
Dengan demikian, bukankah produk IoT ini juga memiliki andil dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia?
- Meringankan Pekerjaan
Hal lain yang juga diberikan oleh produk ini adalah bantuan mengurangi beban pekerjaan. Untuk ibu rumah tangga seperti saya, hadirnya mesin cuci sudah sangat membantu meringankan urusan domestik.Tentu saja ini juga berhubungan dengan poin pertama. Bahwa dengan adanya efisiensi waktu, maka waktu yang kita gunakan untuk melakukan satu pekerjaan dapat berkurang dengan drastis.
Bisa dibayangkan, jika IRT harus menyapu, mengepel, menyedot debu di karpet, tapi di waktu bersamaan juga harus segera memasak hingga mengurus anak.
Tidak menutup kemungkinan, saat menggunakan produk IoT kita hanya perlu menyiapkan alat untuk membersihkan rumah, sehingga ada banyak waktu untuk menyiapkan makan dan mengasuh si kecil.
- Meningkatkan Produktivitas
Manfaat selanjutnya adalah membantu meningkatkan produktivitas. Jika kita biasanya membutuhkan waktu selama satu jam untuk membersihkan rumah, maka saat menggunakan produk IoT ini, kita punya sisa waktu satu jam tersebut untuk melakukan pekerjaan lainnya. Sebagai seorang freelancer, jika saya menyelesaikan pekerjaan rumah tanpa bantuan alat apapun, mungkin dalam sehari hanya bisa menulis satu artikel saja. Namun saat menggunakan bantuan alat IoT, dalam sehari saya mungkin bisa menulis hingga belasan artikel.
- Meningkatkan User Experience
Untuk produk-produk semacam ini, tentu memberikan kepuasan pengalaman pengguna adalah hal yang sangat penting.Contoh yang dekat dengan kehidupan IRT adalah hadirnya robot vacuum yang terhubung dengan smartphone. Melalui smartphone ini, kita bisa mengatur berbagai fitur sebagai perintah pada robot vacuum untuk bekerja.
Contoh Internet of Things Dalam Kehidupan Sehari-hari
Adakah teman-teman yang memiliki smartwatch? Nah, biasanya smartwatch ini terhubung dengan smartphone.Kebetulan suami punya. Smartwatch ini kami gunakan juga saat berolahraga maupun berkomunikasi. Jam pintar ini bisa menghitung berapa langkah pemakainya, intensitas detak jantung hingga berapa jauh langkahnya.
Untuk berkomunikasi, jam ini bisa menerima panggilan dan pesan yang memang terhubung dengan ponselnya. Data-data dari smartwatch ini, tentu saja bisa dikirim ke ponsel, sebab memang diatur demikian untuk memudahkan kita, baik mengumpulkan data maupun menganalisa.
Berikut ini, juga ada beberapa contoh produk Internet of Things dalam kehidupan sehari-hari, bisa jadi ada alat yang ternyata sudah kita miliki maupun sering kita lihat keberadaannya. Apa saja? Yuk lihat di bawah ini …
- Smart Home
- E - Tilang
- Lampu Lalu Lintas
- Kultas Pintar
- Penyiraman Otomatis
- Pembaca Barcode
- Healthcare System (IoMT)
Tak Ku Sadari, Ternyata Produk Internet of Things (IoT) Itu Sangat Dekat Denganku
Seperti yang saya bilang di awal, bahwa sesungguhnya saya punya bayangan tentang IoT ini dalam hidup hahaha. Hingga suami akhirnya menyebut salah satu barang di rumah kami."Robot cleaner itu kan IoT", katanya beberapa waktu yang lalu. Saya pun heran sekaligus takjub. Mengingat itu adalah barang yang saya dapatkan secara gratis di sebuah kompetisi.
Akhirnya saya menyadari, jika alat tersebut memang bisa terhubung dengan internet ke ponsel kita.
Melalui aplikasi (karena merek ponsel dan robot cleaner kebetulan sama), saya bisa memantau area mana saja yang dibersihkan si robot (Xiaomi Robot Vacuum - Mop 2C). Dengan adanya alat itu, saya bisa mengerjakan banyak hal secara bersamaan.
Bagaimana tidak, robot cleaner tersebut bisa menyapu, menyedot sekaligus mengepel di waktu bersamaan. Bukankah ini sebuah nikmat yang banyak diimpikan para ibu rumah tangga? :')
Atau paling tidak, ketika badan saya sudah sangat lelah dengan kegiatan lain, hanya perlu menyalakannya saja dan bisa ditinggal tidur hahaha.
Tenang, alat ini sudah memiliki pengaturan algoritmanya sendiri, sehingga mampu mengitari ruangan dengan pola tertentu dan kembali lagi ke titik awal.
Saatnya Ibu Rumah Tangga Berbicara tentang Internet of Things (IoT)
Dengan segala keterbatasan ilmu yang saya miliki dan berbekal dari apa yang suami katakan, akhirnya saya bisa menarik satu benang merah. Bahwa IoT ini memang dibuat untuk memudahkan aktivitas manusia.Tentu saja produk-produk dari Internet of Things ini lahir dari keresahan, keberanian dan juga inovasi para pencetusnya.
Sama halnya dengan robot cleaner yang saya miliki saat ini, kinerjanya memang tidak 100% sempurna, tapi alat ini sudah sangat bisa membantu saya mengurangi kegiatan domestik rumah tangga.
Tentu saja ada kendala-kendala dari penggunaan alat ini, mengingat ini adalah murni buatan manusia sehingga tidak memiliki “otaknya” sendiri. Namun, perbaikan secara berkala pasti akan selalu ada.
Itulah mengapa, sering kali kita menemui alat-alat yang terlihat sama tapi dengan nomor seri yang berbeda. Jika memang dari satu produk dirasa perlu ada perbaikan, maka yang kemudian akan diubah adalah susunan algoritmanya. Sebab tidak bisa menambah algoritma baru.
Dari berbagai macam produk Internet of Things, pastilah adalah yang pertama kali diluncurkan. Nah, dari sinilah para peneliti akan melakukan perbaikan. Yang pertama bukanlah kegagalan, sebab setelahnya selalu melahirkan inovasi baru.
Begitulah dunia teknologi berkembang. Aneka ragam inovasi dan kecanggihan yang kita lihat dan gunakan, bersumber dari produk-produk yang “lama”.
Seperti perkataan Kevin Ashton, bahwa kini manusia hidup berdampingan dengan internet. Sampai akhirnya, lahirlah ide ini. Memanfaatkan kehadiran internet untuk membantu kegiatan manusia sehari-hari
Saya pribadi sebagai ibu rumah tangga, merasa sangat terbantu. Sehari-hari bersama dengan anak kecil, tentu mengharuskan saya melakukan segala aktivitas dengan cepat dan efisien.
Robot cleaner tadi memang satu-satunya barang yang lahir dari ide Internet of Things yang ada di rumah kami. Namun, dengan banyaknya produk di luar baik yang dikembangkan pemerintah maupun swasta, tujuannya pastilah sama, yakni efisiensi waktu.
Fyi, ada juga sistem IoT yang bisa bekerja secara mandiri. Kita hanya perlu menambahkan case yang belum ada pada “pikiran”nya. Teknologi juga sering disebut dengan Artificial Intelligence (AI).
Bagaimana, apakah teman-teman juga setuju, jika keberadaan Internet of Things ini memang sangat membantu kita dalam menyelesaikan kegiatan sehari-hari? Tidak hanya ibu rumah tangga, bahkan pemilik perkebunan pun juga bisa merasakan manfaatnya.
Punya pengalaman menarik dengan produk digital Internet of Things juga?
Referensi
Kevin Ashton. Internet of Things. Diakses dari situs RFID Journal pada 19 Mei 2022
Kevin Ashton. Internet of Things. Diakses dari situs RFID Journal pada 19 Mei 2022
22 comments for "Perspektif Ibu Rumah Tangga Terhadap Produk Internet of Things (IoT)"
Memang ya memanfaatkan teknologi dan Internet bikin segalanya jadi lebih mudah saat terkoneksi satu sama lain.
Kalo di acara korea gitu tuh biasanya ada yg mau nyalain lampu aja tinggal ngomong buat nyalain lampu. Terus itu lampu bisa nyala sendiri dan begitupun untuk tutup hordeng bisa dengan perintah suara aja. Berarti itu juga termasuk IoT ya mbak?
Ternyata sangat berhubungan dengan era digital seperti ini ya mbak
Penasaran sama robot vakum, pengen punya jadi bisa bantu bersihin rumah gitu
Terima kasih sudah berkunjung. Semoga tulisan di blog ini bermanfaat untuk teman-teman. Jangan lupa untuk tinggalkan cuitan di kolom komentar dan jangan meninggalkan link hidup yak :)