IndiHome, Tolong Sampaikan Salam Rinduku Pada Ibu Melalui Jaringan Fiber Optikmu yang Tahan Badai

Malam ini, 7 Juni 2022, Semarang terasa sangat dingin. Seharian ini matahari tidak menyembulkan sinarnya, mendung berkuasa dengan gagah di langit. Suara gemuruh petir sesekali terdengar, rintik, hujan, kemudian reda dan begitu seterusnya.

Hari ini aku mengalami banyak hal mengejutkan dan menyesakkan. Dan entah bagaimana, jika sudah begini, selalu ingin pulang ke rumah, bertemu ibu dan melupakan segalanya.

Cuaca hari ini, seolah Allah takdirkan sepaket dengan penggalan ceritaku ini. Kelabu, sendu dan haru.

Apa yang aku tulis kali ini, mungkin akan sedikit emosional. Namun ini adalah penggalan kisah yang memang ada dan hanya kerinduan seorang anak, pada orang tua tunggalnya.

 

Ibu dan Anaknya yang Terpisah Ratusan Kilometer Jauhnya

Aku adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Kakak pertama tinggal di Mojokerto, yang kedua tinggal di Indramayu, aku di Semarang dan adikku di Kendal.

Ibuku? Beliau tinggal di Blora. Salah satu kabupaten kecil di ujung timur Jawa Tengah. Kabupaten ini dikelilingi oleh hutan jati dan berada di perbukitan kapur. Tidak banyak teman kami yang tahu, di mana daerah ini.

Di rumah ibu memilih tinggal sendiri, daripada ikut salah satu anaknya. Padahal, kami selalu berebut mengajak ibu, menawarinya tiket kereta hingga menggunakan mobil pribadi. Namun selalu ditolak.

“Ibu lebih nyaman di rumah sendiri. Nanti, kalau ibu tidak sibuk, pasti akan ke rumah kalian, Tidak perlu terlalu memikirkannya. Melihat anak, mantu dan cucu dalam keadaan sehat, ibu sudah sangat bahagia."

Adakah yang orangtuanya juga begini?

Kami tidak bisa memaksa ibu. Namun kami secara bergantian selalu menghubungi ibu, baik menelfon maupun panggilan video. Hampir setiap hari, selalu ada anak yang menghubunginya. Sering juga kami melakukan panggilan video grup.

Jarak memang memisahkan kita, rindu itu sama-sama kami rasakan, tapi keadaan yang tak mungkin kami paksa sesuai kehendak.

Namun beruntungnya, meskipun sudah lebih dari 60 tahun, ibu cukup adaptif dengan gadget. Beliau memang hanya bisa menggunakan aplikasi pengirim pesan WhatsApp, tapi ini sudah sangat membantu.

Kakak pertamalah yang memberikan gawai itu pada ibu. Gawai yang bahkan saat ini sudah tidak diproduksi, tapi ibu selalu menolak jika akan diganti dengan perangkat yang lebih mutakhir.

Ya. Kini kami bisa melepas rindu dengan lebih mudah karena adanya internet. Tidak bisa dibayangkan, jika tidak ada jaringan ini di rumah ibu.

Bersurat Hingga Mengantre di Telkom, Ibu Setia Menunggu Kabar Anaknya

Saat dua kakak merantau ke luar kota, kami belum memiliki alat komunikasi. Jadi, bertukar kabar hanya menggunakan surat. Namun saat teknologi semakin maju, kami menggunakan wartel milik Telkom Indonesia.

Namun, ke wartel pun tidak sering, karena harus mengeluarkan biaya. Sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari saja sudah sangat mepet.

Jadilah kakak menghubungi ibu ke telepon kabel tetangga. Satu-satunya tetangga yang memiliki telepon di gang rumah kami. Namun ini pun tak berlangsung lama dan bukanlah kebiasaan. Mengingat kami tahu, jika ini adalah hal yang merepotkan.

Karenanya, memanfaatkan telepon umum adalah jalan ninja ibu dan kakak saat itu. Termasuk ketika mengabarkan jadwal wisuda. Kami berangkat tanpa alat komunikasi.

Semua berbekalkan tulisan yang dicatat ibu di buku catatannya. Ya, ibu memiliki buku kecil berisi alamat, nama dan nomor telepon. Mungkin ada teman-teman yang pernah melihat buku seperti ini.

Dulu, pergi ke wartelnya Telkom Indonesia selalu menyenangkan. Pasalnya, berbincang dengan kakak melalui gagang telepon adalah hal yang langka. Belum lagi merasakan sejuknya AC di bilik yang mungil itu.

Ah, di kantor Telkom itu ada satu ikan arwana besar yang sangat anggun. Ibu selalu memintaku keluar untuk melihat ikan itu, jika obrolan kakak dan ibu adalah “konten dewasa”.

Siapa yang menyangka, jika kami pernah ada masa itu.

 

Internet Datang, Hubungan Kami Semakin Menguat

Aku adalah satu-satunya anak ibu yang tidak suka menelepon. Menurut ibu, aku adalah anaknya yang paling cuek.

Entahlah, aku pun ingin sekali sering menghubungi ibu, seperti kakak dan adik, tapi tidak bisa. Aku lebih suka tiba-tiba pulang ke rumah dan langsung bertemu dengan ibu.

Mungkinkah ada yang sama denganku? Di mana rindu itu kadang butuh visual untuk meluruhkannya.

Dulu saat masih kuliah, aku sering mengirimi ibu pesan-pesan indah. Pesan yang berisikan ucapan terima kasih atas semua jerih payahnya membiayai hidup kami.

Tidak terbayang, jika saat ini kami terpisah tanpa ada alat komunikasi dan jaringan internet. Betapa sedih dan sepinya ibu seorang diri di rumah.

“Internet mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat”

Tentu sering kita mendengar ungkapan di atas, benar? Namun tidak bagi keluarga kami. Sebagaimana manfaat internet, hubungan kami justru semakin dekat. Jarak kami memang jauh, tapi ada internet yang setia menghubungkan kita.

Saat ada masanya harus berkumpul secara fisik pun, kami akan dengan sukarela meninggalkan ponsel dan berkumpul di ruang tamu. Indah sekali. Karena nyatanya, meskipun internet sudah menjadi kebutuhan, tapi gaya hidup kami tidak berubah.

Kini, ibu akan dengan mudah bersapa dan bertukar tawa dengan anak, menantu dan cucunya dengan sangat mudah. Namun tentu kondisi ini juga memiliki kendala yang umum. Benar. Sinyal yang kadang tak menentu arahnya.

Saat melakukan panggilan video grup, sering kali salah satu dari kami harus terputus koneksinya karena jaringan sinyal yang tidak stabil (bahkan cenderung buruk).

Pandemi, Ibu Berlebaran dengan Derai Air Mata

Lebaran pertama ibu tanpa anak, menantu dan cucu-cucunya. Saat pandemi, kebetulan aku, suami dan si kecil memang di rumah ibu. Kami datang, sebulan tepat sebelum pandemi datang. Dan begitu pandemi mewabah, kami memutuskan tetap di Blora selama satu tahun.

Hari raya tiba. Suara takbir bergema, bersahutan. Namun lingkungan tempat tinggal kami sepi. Tidak ada anak yang menyalakan kembang api maupun petasan, tidak ada takbir keliling, tidak ada mobil-mobil pendatang dan tidak ada bau opor.

“Besok ibu nggak masak, ya. Cuma berempat juga. Anakku nggak ada yang pulang”, kata ibu. Aku tahu betul, beliau sangat sedih. Padahal, setiap lebaran, ibu bisa membeli daging sampai 5 kilo! Hari itu, ibu hanya membeli 1 kilo saja.

Pagi hari, tangis ibu pecah saat kakak kedua melakukan panggilan video. Ibu tersedu-sedu di depan kamera ponselnya.

Seharian, ibu menerima panggilan dari banyak orang. Mulai dari tetangga samping rumah, tetangga depan rumah, circle pensiunan, kakak dan keponakannya hingga para besan. Setiap selesai, ibu selalu menangis sambil tersenyum.

Lalu tiba-tiba ibu bilang, “ini kuotanya habis nggak ya? Seharian dipake vicall terus”.

Ibu sadar, jika panggilan video membutuhkan lebih banyak kuota internetnya. Karena saat itu belum mau ganti nomor provider, jadi kami belikan kuota seperti permintaannya. Konsekuensi dari paket internet tersebut adalah sinyalnya yang jauh dari kata stabil.

Tentu saja kami ingin memberikan jaringan internet yang stabil, cepat dan murah. Karena ini juga akan banyak membantu ibu saat tidak bisa bertatap muka dengan siapa pun.

Luasnya Jangkauan IndiHome, Saatnya Tuntaskan Rindu dengan Lebih Bermakna

Telkom Indonesia, akhirnya memiliki produk yang membantu kami mengelola rindu. Hadirlah IndiHome di tengah-tengah kita.

Mungkin tidak banyak yang tahu, jika di rumah ibu, tidak semua jaringan provider bisa berjalan sesuai dengan harapan kita. Terlebih ketika cuaca sedang tidak bersahabat. Alih-alih untuk melakukan panggilan video, sekadar mengirim pesan teks pun tidak bisa.

Seperti yang kita tahu, bahwa IndiHome ini sudah masuk hingga ke pelosok-pelosok Indonesia. Hal ini memang menjadi salah satu cita-cita Telkom Indonesia, yakni memberikan layanan komunikasi yang merata agar informasi tersampaikan secara merata.

Tentu ini akan sangat membantu ibu dalam kondisi yang mendesak. Seperti saat nenek meninggal, saat itu tidak ada satupun anaknya di rumah. Ibu hanya berdua dengan nenek. Selang beberapa menit setelah nenek dipastikan meninggal, ibu mengirim pesan duka cita ke dalam grup WhatsApp keluarga.

 

Jaringan Internet Cepat dan Stabil, IndiHome Ramah Cuaca Ekstrim

Sebagai internetnya Indonesia, IndiHome hadir dengan banyak layanan yang memuaskan dan memanjakan pelanggannya.

IndiHome sendiri menggunakan teknologi fiber optik untuk seluruh jaringannya di Indonesia. Adakah yang tau tentang fiber optik ini?

Nah, yang dimaksud fiber optik adalah kabel yang berbahan plastik maupun kaca, dengan serat yang sangat tipis dan halus (diameternya lebih kecil dari rambut manusia). Salah satu fungsi fiber optik adalah sebagai media transmisi, karenanya, teknologi ini pun banyak digunakan dalam sistem telekomunikasi.

Kelebihan dari fiber optik ini adalah jaminan jaringan internet yang cepat dan stabil. Mendung? Hujan? Jaringan tetap aman terkendali, ya. Hhmmm … ibu pasti akan bahagia jika IndiHome segera terpasang di rumah.

Karena selain kecepatan transmisinya yang memang juara, fiber optik ini juga memberikan kemudahan dalam mengakses data. Termasuk saat kita hendak Checkout keranjang di marketplace, apalagi di saat tanggal cantik, kan? :D

Seketika terbayang, saat ibu mengeluh karena aplikasi marketplace nya tidak bisa menampilkan beranda dengan sebagaimana mestinya.

Apakah teknologi fiber optik ini hanya bisa dinikmati untuk penggunaan internet saja? Tentu saja tidak. Bukan Telkom Indonesia namanya jika tidak memberikan banyak penawaran menarik pada produk-produknya.

Keunggulan fiber optik ini, bisa kita kita nikmati untuk beberapa perangkat. Baik itu Internet & Phone, Internet & TV hingga Internet, TV dan Phone. Tentu saja ini adalah pilihan paket yang sangat menarik, sebab kita bisa menyesuaikannya dengan jumlah pemakaiannya, kan?

Saat anak-anak sedang berkumpul di rumah ibu, tentu juga akan terbantu dengan adanya jaringan ini. Karena kami tetap bisa bersilaturahmi tanpa meninggalkan kewajiban, seperti bekerja maupun sekolah daring.

Mengingat akhir-akhir ini cuaca sedang tidak menentu cenderung ekstrim, IndiHome sebagai Internetnya Indonesia sangatlah bisa diandalkan. Eh, jangan salah, kita tetap bisa menikmati kelebihan fiber optik ini, dengan harga yang terjangkau, kok.

Rasakan Manfaat Internet Melalui Hiburan Televisi

Manfaat internet, selain memudahkan kami berkomunikasi antar provinsi, juga turut andil dalam hal rekreasi.

Apakah ibu teman-teman menggunakan televisi sebagai sarana hiburan? Namun, justru sering kali emosi jika tayangan serial filmnya tidak sesuai dengan keinginannya? Hahahahaha

Itulah mengapa, internet juga mengambil peran penting untuk sesi rekreasi ibu di rumah. Melalui IndiHome ini, ibu memiliki banyak pilihan tontonan yang pastinya tidak garing dan seperti rute jalanan kelok sembilan di Sumatera Barat, ya :D

Di IndiHome TV, kita akan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan saat menonton TV. Tentu saja, karena banyak fitur-fitur pendukung yang bisa kita nikmati.

Dengan menggunakan fitur TV on Demand maupun Video on Deman, kita sangat bisa untuk menonton kembali serial film yang kebetulan terlewat atau memang ingin ditonton lagi. Baik acara TV yang ditayangkan secara live, maupun tayangan video yang yang memang sudah terlewat.

Pernahkah ibu teman-teman juga mengomel karena tidak bisa menonton tayangan kesayangannya karena harus pergi? Nah, fitur TV on Demand dan Video on Demand ini sangat pro untuk beliau-beliau ini, ya.

Kemudian ada Video Recording, yang memungkinkan kita untuk melakukan perekaman video dengan kapasitas hingga 600 menit dengan kualitas SD, dan 240 menit kualitas HD. Jangan lupa juga untuk melakukan Update Storage IndiHome TV, agar teman-teman mendapatkan kapasitas storage hingga 10GB!

Kumpul Keluarga Tetap Asik dengan Paket IndiHome

Saat berkumpul bersama dalam satu rumah, tentu kita butuh jaringan yang memang kuat. Adakah yang punya pengalaman “rebutan kecepatan data”?

Nah, biasanya, kita akan mengalami ini saat ada satu perangkat yang mengakses internet dengan banyak beban kuota. Alhasil, ada pihak-pihak yang harus menerima kenyataan proses loading yang jauh lebih lama.

Hal ini biasanya terjadi saat ada yang melakukan streaming, baik video conference maupun nonton film. Betul?

Tenang. IndiHome punya banyak pilihan paket, yang sangat bisa kita sesuaikan dengan kebutuhan pribadi maupun keluarga.

Untuk penggunaan pribadi, seperti ibuku tadi, menggunakan kecepatan 20 Mbps sudah dapat memenuhi kebutuhan harian. Mulai dari sambungan ke ponsel, laptop hingga televisi.

Biaya yang dikeluarkan untuk bisa menikmati internet dengan sat set sat set ini mulai dari 275.000/bulan. Tentu saja harga ini akan menyesuaikan dengan jenis paket yang dipilih, ya.

Dengan kecepatan ini, masih aman jika digunakan sampai dengan tujuh orang anggota keluarga. Jadi, meskipun kami mudik ke rumah ibu yang daerahnya dikelilingi oleh hutan jati, kami tetap bisa melakukan banyak kegiatan daring.

Platform Digital, Solusi Orang Tua Gaptek Agar Tetap Bisa Internetan

Orang tua seumur ibu, memang memiliki keterbatasan dalam penggunaan teknologi digital ini. Biasanya, ketika ada masalah dengan ponselnya, ibu akan segera menghubungi (telpon) salah satu anak atau menantunya.

Saat menggunakan IndiHome pun, kita tetap bisa memantau dan membantu ibu mengatasi masalahnya. Mengapa? Tentu saja karena aplikasi ini bisa diakses dan digunakan kapan dan di manapun.

Selain itu, tagihan listrik rumah ibu sekarang sudah bukan tanggungannya lagi. Jadi kami bisa memantau tagihan bulanan, juga dari aplikasi ini. Ibu tidak perlu repot dan bingung bagaimana agar internet tetap ada di rumahnya.

Karena saat menjelaskan sistem Dual SIM saja, kami harus menjelaskan panjang lebaaaaar pada beliau dan berakhir dengan ketidaksamaan paham hahahaha. Ya, kami memilih mengalah dan tetap mengisikannya pulsa di waktu-waktu tertentu.

Sama halnya dengan saat menggunakan My IndiHome ini. Istilahnya, ibu hanya terima beres saja.

Pertama, kami (khususnya suamiku) akan dengan mudah memantau penggunaan internet ibu.

Lalu, ketika ada gangguan, ibu hanya perlu menghubungi kami saja. Karena ada sistem tiket yang diberikan untuk pelanggannya, jadi kami tidak kerepotan jika harus menyampaikan keluhan selama penggunaan ini.

Karena pembayaran tagihan bisa dilakukan secara online, tentu ini juga memudahkan untuk kami.

Meskipun tidak bertatap muka secara langsung, kami bisa mengupayakan yang terbaik untuk kebahagiaan dan kenyamanan ibu di rumah melalui satu gadget.

Apakah teman-teman menyadari hal menarik juga di sini? Ya. Semua kemudahan itu tentu saja lahir dari pemanfaatan internet yang baik.

Cinta Menguat Karena Jaringan Internet?

Datang dari keresahanku yang berada jauh ratusan kilo dengan ibu dan kakak adik, juga memiliki “keterbatasan” saat harus bertatap muka. Manfaat internet ini tidak hanya untuk kita yang hidup di kota besar.

Tidak dipungkiri, di kota besar kita memiliki banyak kemudahan akses terhadap berbagai sektor, salah satunya adalah informasi komunikasi. Seringkali kita mengeluh, jika hidup di daerah pinggiran itu jauh lebih berat karena tidak ada sinyal.

Benar? Adakah yang sampai harus berganti provider tertentu saat bepergian ke pelosok maupun luar kota?

Dengan demikian, bukankah memang setiap orang pada akhirnya juga membutuhkan jaringan internet yang kuat dan stabil? Di manapun dan kapanpun.

Telkom Indonesia, melalui IndiHome mengumpulkan mimpi kita dan mewujudkannya.

Kini, nikmatnya akses internet yang cepat dengan dukungan jaringan yang stabil, juga bisa dirasakan oleh saudara-saudara kita di daerah pelosok. Termasuk ibuku.

Di usianya yang sudah lebih dari 60 tahun, memilih hidup sendiri dan jauh dari anak-anaknya, tentu internet ini sangat memiliki peran yang penting.

Meskipun berjauhan, kami bisa bertukar kabar dan menguapkan rindu di ruang maya. Kami juga bisa melacak posisi satu sama lain, saat ada yang tidak bisa dihubungi.

Internet tidak hanya membantu pekerjaan kita semakin mudah, tapi sadarkah, jika keberadaannya ini juga menaut dan menguatkan cinta?

Telkom Indonesia, Terima Kasih Atas Segala Kemudahannya

Telkom Indonesia sebagai perusahaan informasi dan komunikasi besar di Indonesia, memiliki peran yang besar dalam segala kegiatan komunikasi dan interaksi kita. Salah satunya adalah karena luasnya jangkauan jaringan yang dimilikinya.

Untuk yang belum tahu, Telkom Indonesia ini memiliki banyak layanan yang mengutamakan pengalaman menyenangkan untuk semua pelanggannya. Salah satunya adalah IndiHome, sebagai internetnya Indonesia.

Telkom mengetahui betul, betapa besarnya kebutuhan masyarakat terhadap jaringan internet yang cepat dan stabil. Karenanya, IndiHome lahir dengan teknologi fiber optiknya ini dapat menjadi andalan semua kalangan.

Ibu kami yang berada sangat jauh dari kota, juga turut merasakan nikmatnya memiliki jaringan internet yang stabil dan cepat.

Tidak hanya berfokus pada internet cepatnya saja, tapi seperti yang aku bilang di awal, bahwa ada banyak fasilitas dari IndiHome yang sangat berpihak pada pelanggannya, seperti adanya Interactive TV dan telepon rumah.

Tidak hanya itu saja. Inovasi menariknya dengan Wifi Corner juga cukup membantu kita saat bepergian dan keadaan mendesak. Hanya perlu membayar mulai dari lima ribu rupiah saja, kita tetap bisa ikut merasakan akses internet yang cepat.

Untuk menemukannya pun tidak susah, ya. Kita bisa menggunakan aplikasi khusus (wifi.id GO) maupun memanfaatkan fitur peta pada gadget.

Dengan jaminan luasnya jangkauan ini, tentu manfaat internet akan semakin dirasakan oleh banyak orang. Karena faktanya, internet tidak hanya dibutuhkan oleh masyarakat perkotaan saja.

Jika saat ini ibu berada jauh dari anak-anaknya dan memilih tinggal sendiri, maka besar harapan kami, jika keberadaan IndiHome mampu sedikit mengobati kerinduan dan menjadi pelipur sepi beliau.

Karena jujur saja, kami sangat mengandalkan internet untuk menjaga komunikasi. Mungkin ibu kami belum terlalu melek digital, tapi kami anak-anaknya yang sedikit lebih tahu ini, ingin memberikan pengalam terbaik saat menggunakan internet.

Btw, tulisan ini selesai tepat setelah aku melakukan panggilan video dengan ibu. Beliau berkata “ibu kira kamu pulang, jadi ibu beli tusuk sate, tomat. arang juga. Tapi nggak apa-apa. Nanti dagingnya ibu buat bakso saja, jadi bisa kamu makan kapan saja”.

Ahh … IndiHome, terima kasih telah hadir untuk semua orang di seluruh sudut Indonesia.




Referensi :
https://indihome.co.id/blog/apa-itu-teknologi-fiber-optik-ini-ulasan-lengkapnya

Nimas Achsani Parenting, pernikahan, finansial dan gaya hidup

Share :