Cara Menang Lomba Blog - Saldo Dua Digit Bukan Mimpi untuk Ibu Rumah Tangga
Akhirnya tulisan tentang cara menang lomba blog ini tayang juga, hahaha. Sebenarnya, seperti yang dikatakan oleh bloger-bloger pendahuluku, bahwa tidak ada trick khusus untuk memenangkan lomba blog. Percayalah, pernyataan itu memang benar adanya.
Karena aku pun, sampai saat ini masih menyelami dunia lomba blog ini. Boleh dibilang, setiap perlombaan atau kompetisi itu memiliki karakteristiknya sendiri. Tentu saja ada banyak hal yang menjadi faktor kemenangan.
Ah ya, ini bukan ditulis untuk pamer ya :’)
Sebenarnya, mau nulis ditunda-ditunda juga karena takut dikira pamer, sombong atau yang sejenisnya. Namun, semoga apa yang aku tulis ini membawa sedikit manfaat untuk teman-teman, dan kalau ada beberapa tip yang tidak cocok untuk diaplikasikan, semoga tidak merusak pertemanan kita ya :D
Barulah setelah pelan-pelan belajar dunia blog, aku punya alasan kenapa akhirnya ikut lomba ini. Alasan terkuat adalah untuk menjaga agar tetap sibuk dan berpendapat.
Gimana, ya. Karena beberapa lomba blog yang aku ikuti, itu hadiahnya memang nggak besar (jika dibandingkan lomba blog lain). Memang bagiku, ngeblog itu nggak selamanya tentang uang. Kembali lagi ke value masing-masing, ya.
Nah, berhubungan dengan alasan kenapa ikut lomba blog, aku mau sedikit sharing tentang gimana, sih, biar nggak baper kalau kalah lomba blog. Tentu saja daku juga pernah baper, ya. Ini perasaan yang manusiawi, kan?
Kalau kami biasa menyebutnya “belum berjodoh dengan jurinya”. Ya, karena tentu saja para juri ini memiliki kompetensi yang memang sudah mumpuni untuk menilai semua artikel yang masuk.
Selain itu, mengingat para juri hebat ini juga manusia, tidak bisa dipungkiri jika ada sisi subyektifitas saat menjuri. Namun, tentu saja ini bukan segalanya, ya. Bahkan, kita juga menyiasatinya, kok. Nanti di bawah ada ulasannya insya Allah :D
Apakah aku nggak pernah kalah? Pernah banget, bahkan sering hahaha. Namun sungguh, aku ketagihan ikut lomba blog ini. Meskipun nggak selalu menang, tapi aku selalu tertantang untuk ikut. Apalagi jika tema yang diangkat sangat menarik, hmm, candu :D
Di satu lomba aku kalah dan mengeluh ke suami, kalau sedih dan nggak semangat ikut lomba blog lagi, dan tahu apa yang dia katakan?
Hahahaha bener, kan? Jadi, ya, kalah menang itu sudah sepaket kemungkinan kalau ikut lomba.
Namun, beberapa saat yang lalu, kod Deddy Huang pernah bilang, kalau kita sebaiknya punya alasan yang jujur saat ikut lomba. Karena alasan inilah yang nantinya juga akan menentukan ritme kita. Tidak dipungkiri, karena menulis kebutuhan konten “biasa” dan konten lomba itu punya effort yang berbeda.
Dari beliau, juga ada beberapa insight lain tentang alasan mengapa ikut lomba blog. Pertama adalah untuk pamer karya, baik itu tulisan hingga gambar pendukung. Kemudian untuk mengukur kapasitas diri dan terakhir adalah hadiah.
Nah, sampai di sini, alasan apa yang teman-teman miliki saat ingin mengikuti sebuah kontes blog?
Alhamdulillah fee saat itu cukup buat beli segelas kopi di kafe tanpa harus minta sama suami. Nggak usah dibayangin nominalnya, ya, hahaha. Nah, selama menjadi freelancer, semua fee masuk lewat rekening suami, karena rekeningku sudah dinonaktifkan sejak berhenti kerja.
Lalu, ketika aku menang di salah satu lomba blog, panitia mensyaratkan nama penerima rekening dan NPWP harus atas namaku, barulah aku membuatkannya lagi. Sungguh, di momen ini aku merasa terharu.
Karena sejujurnya, aku nggak menyangka jika akan membuat rekening kembali bisa “menghasilkan” uang.
Saat itu aku bilang ke suami, “semoga setelah ini ATM nya selalu ada isinya, ya. Kasian kalau kosong”. Masya Allah, alhamdulillah, Allah kabulkan doa itu. Meskipun tidak selalu dalam nominal yang besar, tapi satu dua kali masih ada yang masuk sampai saat ini.
Ya, kan? Gimana mau menang lomba blog, kalau kita nggak ikut berpartisipasi?
Berikut adalah cara menang lomba blog yang selama ini aku lakukan, dan mungkin juga bisa teman-teman coba di kesempatan yang akan datang :
Pahami Syarat Kompetisi
Sebelum masuk terlalu dalam ke konten, sebaiknya memahami terlebih dahulu tentang hal-hal yang disyaratkan oleh penyelenggara. Beberapa penyelenggara, seperti perusahaan besar maupun BUMN biasanya memiliki syarat yang cukup banyak, tugas kita adalah membaca semuanya.
Namun, ada beberapa penyelenggara yang memberikan keyword berupa kata atau kalimat yang dibold (ditebalkan), nah, kita bisa fokus ke bagian ini.
Kenali Siapa Penyelenggara
Setelah melakukan pemeriksaan teknis, selanjutnya kita bisa mencari tahu siapa penyelenggara ini. Karena biasanya, setiap penyelenggara ini memiliki tujuan saat mengadakan lomba.
Misalkan untuk brand awareness, kampanye isu hingga mengumpulkan gagasan dari masyarakat. Penyelenggara menginginkan ada konten yang sesuai dengan value mereka.
Riset
Beberapa lomba yang aku ikuti memang dirasa mudah untuk mengumpulkan datanya atau dekat dengan kehidupan sehari. Jangan berhenti pada artikel yang muncul di halaman mesin pencarian.
Teman-teman bahkan bisa melakukan wawancara, membandingkan dengan jurnal ilmiah atau internasional, observasi lapangan hingga mencoba produknya sendiri. Untuk hal ini, semakin banyak yang ingin kita bahas tentu semakin banyak data yang harus dicari.
Perspektif yang Menarik
Meskipun memberikan tema yang terlihat sederhana, tapi penyelenggara ingin sudut pandang yang beda, unik dan dekat dengan peserta. Untuk mendapatkan perspektif yang menarik ini, kita bisa melakukannya dengan membaca banyak referensi tadi.
Outline yang Detail
Membuat outline akan memudahkan kita menyampaikan benang merah dengan tulisan yang runtut. Selain itu, outline akan membantu kita tetap “berada di jalur” yang seharusnya.
Karena biasanya, saat membuat outline juga sudah kita lengkapi dengan heading, kan? Nah ini yang akan membantu kita dalam proses penulisan.
Infografis atau Gambar Pendukung
Jangan salah, karena beberapa penyelenggara memberikan nilai tersendiri pada tampilan grafis yang menarik (dan tentu saja orisinil).
Jika ingin membuat infografis, maka tampilkanlah data yang sederhana dan mudah dipahami, jika ingin menampilkan foto dokumentasi maka tampilkanlah dengan sudut pandang yang apik.
Coba bayangkan saja, ketika harus membaca ratusan hingga ribuan kata tapi hanya dijeda beberapa gambar saja? Ya. Matanya sangat lelah! Begitu pun dengan juri, ya!
Saat mengikuti lomba blog, kita memang harus mengalokasikan waktu lebih banyak daripada biasanya. Karena bagaimanapun, kita akan meningkatkan kualitas tulisan, kan? Ini juga menuntut kita mempunyai time management yang baik.
Menurutku ini bagian yang juga sangat penting, ya. Komitmen. Ketika sudah berkomitmen untuk ikut sebuah kompetisi blog, maka selesaikanlah dengan baik.
Setelah berusaha semaksimal mungkin, maka kita sebaiknya beralih pada to do list lainnya, ya. Karena jangan sampai kita tidak produktif hanya karena menunggu hasil lomba saja.
Cara menang lomba blog memang tidak ada yang paten, tapi pastikan tidak menggunakan gaya yang sama di setiap perlombaan. Bisa jadi, gaya yang sama akan memberikan hasil yang berbeda. Itulah mengapa penting sekali bagi bloger untuk terus memperbarui wawasannya.
Dari yang juga amati, tidak semua artikel yang ditulis panjang selalu memenangkan kompetisi dan begitu juga sebaliknya. Karena tulisan yang bagus adalah tulisan yang kuat.
Karena aku pun, sampai saat ini masih menyelami dunia lomba blog ini. Boleh dibilang, setiap perlombaan atau kompetisi itu memiliki karakteristiknya sendiri. Tentu saja ada banyak hal yang menjadi faktor kemenangan.
Ah ya, ini bukan ditulis untuk pamer ya :’)
Sebenarnya, mau nulis ditunda-ditunda juga karena takut dikira pamer, sombong atau yang sejenisnya. Namun, semoga apa yang aku tulis ini membawa sedikit manfaat untuk teman-teman, dan kalau ada beberapa tip yang tidak cocok untuk diaplikasikan, semoga tidak merusak pertemanan kita ya :D
Sebelum Ikut Lomba Blog, Cari Tahu Alasannya Dulu, Yuk!
Sebenarnya di tahun 2018 kalau tidak salah, aku pernah ikut lomba blog dan tentu saja kalah hahaha. Itu lomba pertama yang aku ikuti, itu pun karena menggugurkan syarat di salah satu komunitas menulis. Jadi, menulisnya tidak dari hati karena tujuannya beda sejak awal.Barulah setelah pelan-pelan belajar dunia blog, aku punya alasan kenapa akhirnya ikut lomba ini. Alasan terkuat adalah untuk menjaga agar tetap sibuk dan berpendapat.
Ih, masa sih nggak pengen dapet hadiahnya?
Gimana, ya. Karena beberapa lomba blog yang aku ikuti, itu hadiahnya memang nggak besar (jika dibandingkan lomba blog lain). Memang bagiku, ngeblog itu nggak selamanya tentang uang. Kembali lagi ke value masing-masing, ya.
Nah, berhubungan dengan alasan kenapa ikut lomba blog, aku mau sedikit sharing tentang gimana, sih, biar nggak baper kalau kalah lomba blog. Tentu saja daku juga pernah baper, ya. Ini perasaan yang manusiawi, kan?
Kalah Lomba Blog? Jangan Baper Berlebihan, Ya
Hargai Obyektifitas dan Subyektifitas JuriKalau kami biasa menyebutnya “belum berjodoh dengan jurinya”. Ya, karena tentu saja para juri ini memiliki kompetensi yang memang sudah mumpuni untuk menilai semua artikel yang masuk.
Selain itu, mengingat para juri hebat ini juga manusia, tidak bisa dipungkiri jika ada sisi subyektifitas saat menjuri. Namun, tentu saja ini bukan segalanya, ya. Bahkan, kita juga menyiasatinya, kok. Nanti di bawah ada ulasannya insya Allah :D
Pahami Konsep Rezeki
Menang lomba juga termasuk rezeki. Jadi, kalau belum menang, ya memang itu belum rezeki kita. Allah sudah menakdirkannya demikian :)Open Minded
Open minded yang aku maksud adalah jangan ragu untuk belajar dari pemenang lainnya. Saat pengumuman, biasanya nama hingga link artikel dicantumkan, luangkanlah waktu untuk membaca tulisan mereka.Jangan Pernah Berhenti
Jangan karena kalah lomba blog, kita tidak ingin mencobanya lagi. Bukankah segalanya butuh jam terbang dan perjuangan? Cari tahu lagi lomba blog selanjutnya, dan persiapkan segalanya dengan baik.Apakah aku nggak pernah kalah? Pernah banget, bahkan sering hahaha. Namun sungguh, aku ketagihan ikut lomba blog ini. Meskipun nggak selalu menang, tapi aku selalu tertantang untuk ikut. Apalagi jika tema yang diangkat sangat menarik, hmm, candu :D
Di satu lomba aku kalah dan mengeluh ke suami, kalau sedih dan nggak semangat ikut lomba blog lagi, dan tahu apa yang dia katakan?
“Kalau nggak mau sedih karena kalah lomba, ya jangan ikut lomba!” Rizal Fahlevi
Hahahaha bener, kan? Jadi, ya, kalah menang itu sudah sepaket kemungkinan kalau ikut lomba.
Namun, beberapa saat yang lalu, kod Deddy Huang pernah bilang, kalau kita sebaiknya punya alasan yang jujur saat ikut lomba. Karena alasan inilah yang nantinya juga akan menentukan ritme kita. Tidak dipungkiri, karena menulis kebutuhan konten “biasa” dan konten lomba itu punya effort yang berbeda.
“Tuhan membaca niat jahat manusia. Jadi jangan bersedih ketika ekspektasi kita dibelokkan Tuhan” - Deddy Huang
Dari beliau, juga ada beberapa insight lain tentang alasan mengapa ikut lomba blog. Pertama adalah untuk pamer karya, baik itu tulisan hingga gambar pendukung. Kemudian untuk mengukur kapasitas diri dan terakhir adalah hadiah.
Nah, sampai di sini, alasan apa yang teman-teman miliki saat ingin mengikuti sebuah kontes blog?
Setelah Berhenti Kerja, Buat Rekening Lagi Karena Menang Lomba Blog
Untuk yang belum tahu, aku mulai ngeblog itu akhir 2020, ya. Nah, di tahun 2021 aku mulai mencoba peruntungan dengan menjadi content writer lepas. Ya, istilahnya ikut sana sini oke :DAlhamdulillah fee saat itu cukup buat beli segelas kopi di kafe tanpa harus minta sama suami. Nggak usah dibayangin nominalnya, ya, hahaha. Nah, selama menjadi freelancer, semua fee masuk lewat rekening suami, karena rekeningku sudah dinonaktifkan sejak berhenti kerja.
Lalu, ketika aku menang di salah satu lomba blog, panitia mensyaratkan nama penerima rekening dan NPWP harus atas namaku, barulah aku membuatkannya lagi. Sungguh, di momen ini aku merasa terharu.
Karena sejujurnya, aku nggak menyangka jika akan membuat rekening kembali bisa “menghasilkan” uang.
Saat itu aku bilang ke suami, “semoga setelah ini ATM nya selalu ada isinya, ya. Kasian kalau kosong”. Masya Allah, alhamdulillah, Allah kabulkan doa itu. Meskipun tidak selalu dalam nominal yang besar, tapi satu dua kali masih ada yang masuk sampai saat ini.
Cara Menang Lomba Blog
Oke. Syarat pertama kalau mau menang lomba blog adalah ikut lomba blognya :DYa, kan? Gimana mau menang lomba blog, kalau kita nggak ikut berpartisipasi?
Berikut adalah cara menang lomba blog yang selama ini aku lakukan, dan mungkin juga bisa teman-teman coba di kesempatan yang akan datang :
Pahami Syarat Kompetisi
Sebelum masuk terlalu dalam ke konten, sebaiknya memahami terlebih dahulu tentang hal-hal yang disyaratkan oleh penyelenggara. Beberapa penyelenggara, seperti perusahaan besar maupun BUMN biasanya memiliki syarat yang cukup banyak, tugas kita adalah membaca semuanya.
Namun, ada beberapa penyelenggara yang memberikan keyword berupa kata atau kalimat yang dibold (ditebalkan), nah, kita bisa fokus ke bagian ini.
Kenali Siapa Penyelenggara
Setelah melakukan pemeriksaan teknis, selanjutnya kita bisa mencari tahu siapa penyelenggara ini. Karena biasanya, setiap penyelenggara ini memiliki tujuan saat mengadakan lomba.
Misalkan untuk brand awareness, kampanye isu hingga mengumpulkan gagasan dari masyarakat. Penyelenggara menginginkan ada konten yang sesuai dengan value mereka.
Riset
Beberapa lomba yang aku ikuti memang dirasa mudah untuk mengumpulkan datanya atau dekat dengan kehidupan sehari. Jangan berhenti pada artikel yang muncul di halaman mesin pencarian.
Teman-teman bahkan bisa melakukan wawancara, membandingkan dengan jurnal ilmiah atau internasional, observasi lapangan hingga mencoba produknya sendiri. Untuk hal ini, semakin banyak yang ingin kita bahas tentu semakin banyak data yang harus dicari.
Perspektif yang Menarik
Meskipun memberikan tema yang terlihat sederhana, tapi penyelenggara ingin sudut pandang yang beda, unik dan dekat dengan peserta. Untuk mendapatkan perspektif yang menarik ini, kita bisa melakukannya dengan membaca banyak referensi tadi.
Outline yang Detail
Membuat outline akan memudahkan kita menyampaikan benang merah dengan tulisan yang runtut. Selain itu, outline akan membantu kita tetap “berada di jalur” yang seharusnya.
Karena biasanya, saat membuat outline juga sudah kita lengkapi dengan heading, kan? Nah ini yang akan membantu kita dalam proses penulisan.
Infografis atau Gambar Pendukung
Jangan salah, karena beberapa penyelenggara memberikan nilai tersendiri pada tampilan grafis yang menarik (dan tentu saja orisinil).
Jika ingin membuat infografis, maka tampilkanlah data yang sederhana dan mudah dipahami, jika ingin menampilkan foto dokumentasi maka tampilkanlah dengan sudut pandang yang apik.
Coba bayangkan saja, ketika harus membaca ratusan hingga ribuan kata tapi hanya dijeda beberapa gambar saja? Ya. Matanya sangat lelah! Begitu pun dengan juri, ya!
Sediakan Waktu
Komitmen
Berdoa
Masih ingat soal konsep rezeki tadi? Setelah mengirim artikel lomba, maka tugas kita selanjutnya tinggal berdoa saja. Menang atau kalah, bukan lagi kuasa kita.Doaku “Ya Allah, semoga ada namaku diantara para juara. Kalau bisa dapat hadiah … ya Allah”
Setelah berusaha semaksimal mungkin, maka kita sebaiknya beralih pada to do list lainnya, ya. Karena jangan sampai kita tidak produktif hanya karena menunggu hasil lomba saja.
Cara menang lomba blog memang tidak ada yang paten, tapi pastikan tidak menggunakan gaya yang sama di setiap perlombaan. Bisa jadi, gaya yang sama akan memberikan hasil yang berbeda. Itulah mengapa penting sekali bagi bloger untuk terus memperbarui wawasannya.
Dari yang juga amati, tidak semua artikel yang ditulis panjang selalu memenangkan kompetisi dan begitu juga sebaliknya. Karena tulisan yang bagus adalah tulisan yang kuat.
Menjiplak karya orang lain karena ingin mendapatkan juara, bukanlah sikap seorang bloger yang bijak. - Nimas Achsani
4 comments for "Cara Menang Lomba Blog - Saldo Dua Digit Bukan Mimpi untuk Ibu Rumah Tangga"
Terima kasih sudah berkunjung. Semoga tulisan di blog ini bermanfaat untuk teman-teman. Jangan lupa untuk tinggalkan cuitan di kolom komentar dan jangan meninggalkan link hidup yak :)