Dukungan Tak Terbatas ASUS VivoBook Pro 14 OLED (M3400) untuk Nyala Frasa Nyalakan Semangat Literasi
Keterbatasan di masa kecil, membuatku memiliki akses yang terbatas pada dunia literasi. Meskipun ibu adalah seorang guru, tapi aku aku tidak memiliki buku bacaan di rumah. Selain karena kondisi perekonomian yang belum stabil, saat itu tidak ada toko buku di sana.
Satu-satunya tempat untuk mendapatkan berbagai jenis bacaan adalah perpustakaan. Ini adalah tempat terbaik untuk memuaskan hobi membacaku. Namun seiring berkembangnya waktu, ternyata yang aku begitu menyukai kegiatan menulis.
Aku kecil sangat berharap memiliki akses tak terbatas pada dua hal tersebut, membaca dan menulis. Bagiku pribadi, keduanya adalah bagian tak terpisahkan dari literasi sendiri. Kini, teknologi mengantarkan kita (tidak hanya aku) pada pintu besar digital.
Hingga kemudian, semua kemajuan digital itu mengenalkanku dengan penerbit indie. Sebuah penerbit yang membantu penulis untuk menerbitkan bukunya secara mandiri. Salah satu penerbit indie yang cukup menarik perhatianku adalah Nyala Frasa.
Perlu teman-teman ketahui, Nyala Frasa ini tidak hanya membantu kita menerbitkan berbagai jenis genre buku solo. Namun juga memberikan banyak kelas-kelas literasi untuk masyarakat umum. Memanfaatkan ruang digital, maka sebagian besar kelasnya dilakukan secara daring.
Satu hal yang juga menarik perhatianku pertama kali dari Nyala Frasa adalah desain grafis yang digunakan untuk sampul buku maupun banner kiriman media sosial mereka. Pendirinya-lah yang membuatnya secara manual. Tentu saja karya tersebut membutuhkan proses yang tidak singkat.
Untuk menghasilkan gambar tersebut, tentu saja dibutuhkan perangkat yang cukup mumpuni. Karena seperti yang kita ketahui, ruang yang dibutuhkan untuk aplikasi grafis tidaklah kecil. Belum lagi jika harus multitasking di saat yang bersamaan, kan?
Salah satu perangkat terbaru yang bisa menjadi kuda hitam adalah ASUS VivoBook Pro 14 OLED. Perlu teman-teman ketahui, jika laptop ini sudah dilengkapi dengan AMD Radeon™ Graphics.
Katanya, beliau ingin memberikan bacaan anak-anak yang isinya sesuai dengan syariat agama. Mungkin ini hal kecil untuk sebagian kita, tapi sebagai seorang ibu, aku memahami betul apa yang menjadi keresahan beliau.
Tentu kita semua tahu, jika buku bacaan yang diklaim untuk anak-anak kadang isinya tidak sesuai dengan perkembangan psikologisnya. Banyak juga bacaan yang memasukkan dialog hingga setting dewasa, sebagai orang tua tentu ini menjadi koreksi tersendiri.
Beliau juga berharap, jika Nyala Frasa kelak mampu menjadi wadah bagi para perempuan muslim untuk tetap berkarya, khususnya literasi. Itulah mengapa, jika teman-teman lihat di media sosialnya, banyak sekali kegiatan yang memang sesuai dengan cita-cita beliau.
Tentu kita semua tahu, jika media sosial saat ini memegang peran besar terhadap distribusi berita. Hal inilah yang juga dimanfaatkan oleh Nyala Frasa. Hampir semua kegiatannya dilakukan secara daring, tapi tak menyurutkan keinginan beliau untuk menjadikan Nyala Frasa sebuah CV resmi di mata hukum.
Mbak Megha juga mengatakan, jika keuntungan yang kadang tak seberapa itu digunakan untuk operasional semua kegiatannya. Mulai dari proyek antologi, webinar hingga bincang-bincang bersama ahlinya.
Perlu teman-teman ketahui, jika Nyala Frasa bukanlah penerbit indie yang memiliki gedung bertingkat. Keterbatasan modal, membuat Mbak Megha harus jeli dalam mengatur keuangan bisnisnya.
Saat ini, yang juga menjadi kendala Mbak Megha adalah perangkat yang kurang mendukung pekerjaannya. Seperti yang diakui beliau, jika urusan grafis menjadi tanggungjawabnya. Namun, ternyata perangkat yang dimilikinya tidak lagi segesit dulu.
Tentu kita tahu, jika penyimpanan yang diperlukan untuk dapat mengoperasikan aplikasi desain dengan maksimal tidaklah kecil. Sedangkan, Mbak Megha tidak hanya membuat desain saja, tapi juga menghadiri kelas daring hingga meeting virtual.
Bahkan, menurutnya, untuk urusan desain masalah yang sering muncul adalah ketidaksamaan warna. Padahal menggunakan kode warna yang sama tapi dilihat pada perangkat yang berbeda. Untuk pekerja kreatif, tentu ini hal yang cukup riskan. Benar?
Itulah kenapa, aku ingin mengenalkan ASUS VivoBook Pro 14 OLED (M3400) ini pada Mbak Megha. Harapanku, semoga beliau pun terbantu dengan segala teknologi terkini yang diusung oleh ASUS.
Mari kita lihat, apa saja yang bisa diberikan ASUS VivoBook Pro 14 OLED (M3400) ini untuk Mbak Megha dan Nyala Frasa.
Laptop yang digunakan cukup lama, seringkali lebih cepat panas. Untuk mengatasi hal ini, ASUS Pro 14 OLED sudah dilengkapi dengan teknologi ASUS IceCool. Perlu teman-teman tahu, jika teknologi tersebut adalah sistem pendingin terbaru yang diusung oleh ASUS.
Sistem pendingin ASUS IceCool Plus mampu menghadirkan aliran udara 16% lebih baik serta memastikan Vivobook Pro 14 OLED (M3400) dapat selalu bekerja secara optimal.
Selain itu, keberadaan baterai Lithium-ion 3-cell berkapasitas 50WHrs pada Vivobook Pro 14 OLED ini juga sanggup memasok daya hingga 8 jam lebih! Cukup memadai untuk penggunaan sehari-hari berdasarkan pengujian PCMark 10 Battery pada mode Modern Office. Dengan begitu, ketika harus membawa laptop ke acara kegiatan offline pun tidak perlu khawatir akan kehabisan baterai.
Bepergian juga tak lagi menghalangi produktivitas, karena ada WiFi Master yang siap memberikan dukungan jaringan terbaik. Seperti yang kita rasakan, dunia digital membutuhkan segala sesuatu yang cepat.
ASUS VivoBook Pro 14 OLED ini telah didukung dengan teknologi WiFi 6 802.11ax yang sangat mendukung kegiatan webinar hingga unggah file besar. Tentu saja ini juga membantu Mbak Megha saat harus mendampingi peserta dalam webinar. Karena jaringan yang cepat dan stabil memegang peran yang sangat penting.
Untuk pengurus penerbit indie, aktif di komunitas read aloud hingga menjajal dunia blogging, keyboard di ASUS Pro 14 OLED ini juga akan sangat membantu Mbak Megha. Adanya fitur backlit membantu ketika harus mengetik di ruangan yang redup dan key travel 1,35 mm juga memberikan kenyaman ketika mengetik.
Satu lagi alasan kenapa aku menyarankan ASUS VivoBook Pro 14 OLED ini, yakni adanya teknologi AI Noise Cancelling. Teknologi ini memungkin adanya pemilahan suara yang tidak kita inginkan. Fitur canggih yang berperan selanjutnya adalah Clear Voice Mic dan Clear Voice Speaker.
Kedua fitur ini dibuat untuk memfilter suara bising di sekitar kita, sehingga suara yang kita produksi dan kita dengar tetap jernih dan sesuai dengan kita inginkan.
Hayoo, siapa yang saat webinar sering diiringi suara tangis anak-anak atau bahkan kokok ayam dan cuitan burung tetangga?
Untuk kualitas audio tidak perlu diragukan lagi, ASUS kali ini juga menyandang sistem audio sertifikasi Harman Kardon. Bukankah ini kombinasi yang apik, antara OLED dan audio Harman? Menonton film di laptop tak kalah seru dengan bioskop!
Juga seorang peserta menyarankan, agar kami menutup kamera laptop untuk menghindari pembajakan. Hal ini, dengan menggunakan Fitur Webcam Shield akan lebih mudah, tidak perlu mencari isolasi dan kertas.
ASUS menyadari betul, jika privasi penggunanya adalah yang sangat penting, maka fitur ini berfungsi untuk mencegah terjadinya pengintaian dan gangguan lain yang tidak kita inginkan.
Tidak hanya itu saja, adanya Fingerprint Sensor juga membuat perangkat kita lebih aman dari tangan-tangan tak bertanggungjawab. Karena tombol sensor ini hanya membutuhkan sentuhan jari saja, tidak perlu mengetikkan sandi setiap ingin mengaksesnya.
Display OLED pada laptop ini memiliki 1,07 miliar warna dengan kecerahan hingga 600 nits. Tidak perlu diragukan lagi, karena layar ini sudah mendapatkan sertifikasi PANTONE Validated Display untuk akurasi warna tingkat profesional.
Menatap layar terlalu lama, kini juga tidak lagi menjadi momok yang menakutkan. Pada Fitur Eye Care, ada sertifikasi TÜV Rheinland dan SGS untuk emisi sinar biru yang rendah hingga 70%. Sinar biru atau blue light inilah yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan mata.
Meski demikian, teman-teman tidak perlu khawatir dengan akurasi warnanya, ya. Karena meskipun spektrumnya digeser, warna-warna yang ditampilkan tetap akurat.
Dengan resolusi hingga 2880 x 1800 NanoEdge 5.184.600 piksel, yang berarti memiliki 15.552.000 sub piksel yang menyala sendiri, dibandingkan dengan hanya beberapa layar FHD lainnya. dan gamut warna DCI-P3 100% (standar warna bioskop) akan membuat proses kreatif kita jauh lebih menyenangkan, nyata dan memberi suasana baru.
Mengapa tidak? Pasalnya, OLED juga memberikan tanpa kontras yang maksimal, yakni mampu memproduksi warna hitam yang sempurna. Jika teman-teman adalah pekerja kreatif, tentu akan memahami perbedaan warna ini.
Berbicara tentang layar OLED, kita tidak hanya diberikan visual yang nyata tapi juga kecepatan respon terbaik. ASUS VivoBook Pro 14 OLED ini memiliki response time 0,2 ms dan 50 kali lebih cepat dari layar LCD kebanyakan. Response time di sini juga bisa berarti waktu yang dibutuhkan untuk perpindahan dari warna satu ke warna yang lain, semakin cepat gerakannya maka hasilnya pun akan semakin halus.
Ini artinya, bahwa laptop tersebut memungkinkan kita untuk mendapatkan refresh yang jauh lebih tinggi. Baik saat digunakan bermain gim maupun mengetik (teks).
Hadir dengan ditenagai AMD Ryzen™ 5000 H-Series Mobile Processors yang memiliki full powerful performance core untuk multitasking bahkan video editing. Selain powerful, prosesor ini memberikan daya baterai lebih awet sehingga produktivitas harian semakin maksimal. Dilengkapi dengan kartu grafis integrasi AMD Radeon yang memberikan performa gaming yang tanpa lag. Produktivitas harian dimanapun dan kapanpun jadi maksimal dengan performa prosesor dan kartu grafis dari AMD ini.
Untuk teman-teman yang sering multitasking dengan laptopnya, tentu akan merasa terbantu dengan kehadiran AMD Ryzen™ 5000 H-Series Mobile Processors ini. Bagaimana tidak, prosesor ini memungkinkan pembacaan aplikasi maupun sistem operasi yang tersimpan di SSD akan diproses dengan lebih cepat.
Performa yang diberikan oleh AMD Ryzen™ 7 5800H ini sangat memuaskan, jika dibandingkan dengan AMD Ryzen 7 5800U.
Mbak Megha juga sempat curhat, jika SSD pada PC yang digunakannya selama sudah harus diperbarui. Mengingat space yang diperlukan untuk kebutuhan desain grafis cukuplah besar.
Prosesor AMD Ryzen™ 7 5800H ini menggunakan konfigurasi 8-core dan 16-thread serta mampu berjalan di frekuensi hingga 4,4GHz. Vivobook Pro 14 OLED (M3400) juga dibekali dengan memori berkapasitas hingga 16GB serta penyimpanan PCIe SSD berkapasitas 512GB, membuatnya menjadi yang terdepan untuk berbagai aktivitas termasuk saat multitasking.
Tentu saja ini adalah dapur pacu yang sangat tak terbatas.
Bahkan tidak hanya Mbak Megha, aku yang seorang freelancer pun merasakan ini. Ketika dituntut bekerja cepat tapi penyimpanan tidak memadai, yang terjadi adalah perangkat justru ngelag. Untuk kita yang bekerja di dunia digital, tentu sangat memahami jika kebutuhan akan ruang penyimpanan yang besar adalah sebuah hal penting.
Selain dukungan AMD Ryzen™ 5000 H-Series Mobile Processors yang mumpuni di kelasnya, ada Windows 11 yang akan setia menemani saat harus bekerja di mana pun dan kapan pun. Salah satu yang menarik dari Windows 11 ini adalah adanya fitur Snap Layout. Untuk teman-teman yang belum tahu, fitur ini mendukung kita untuk membuka beberapa tab sekaligus. Dengan demikian, laptop ini sekali lagi membuktikan jika cocok untuk digunakan multitasking.
Adanya port input output tersebut, tentu saja semakin memudahkan pekerjaan kita. Mulai dari transfer file hingga ke presentasi dengan proyektor, semua akan lebih mudah.
Untuk urusan transfer file, Mbak Megha juga menyampaikan jika file grafis yang dia buat, sering kali harus beliau buka di berbagai perangkat, termasuk ponsel pribadinya. Dengan adanya MY ASUS pada ASUS VivoBook Pro 14 OLED, memudahkan kiat untuk mengirim file tanpa khawatir akan rusak atau kualitasnya berubah.
Sama halnya dengan Mbak Megha, bermula dari niatnya memiliki buku bacaan anak sesuai tuntunan syariat agama, kini Nyala Frasa tidak hanya menjadi salah satu penerbit indie, tapi juga ruang digital untuk mengembangkan diri dengan literasi.
ASUS VivoBook Pro 14 OLED ini tidak hanya akan membantu Mbak Megha dalam memberikan visual yang penuh cerita dan estetika, tapi juga membantu kita semua tetap produktif berkarya di mana pun berada karena desain bodinya yang ringkas, tipis dan ringan.
Dukungan layar OLED dan performa tak terbatas, membuat kita lebih mudah memvisualkan imajinasi. Prosesor terbaru yang mendukung kegiatan multitasking, menjadikan pekerjaan produktivitas tetap menyenangkan tanpa khawatir perangkat menjadi lamban.
Jika berkesempatan menggunakan ASUS VivoBook Pro 14 OLED (M3400) untuk berkarya, karya terbaik apa yang akan teman-teman berikan?
Satu-satunya tempat untuk mendapatkan berbagai jenis bacaan adalah perpustakaan. Ini adalah tempat terbaik untuk memuaskan hobi membacaku. Namun seiring berkembangnya waktu, ternyata yang aku begitu menyukai kegiatan menulis.
Aku kecil sangat berharap memiliki akses tak terbatas pada dua hal tersebut, membaca dan menulis. Bagiku pribadi, keduanya adalah bagian tak terpisahkan dari literasi sendiri. Kini, teknologi mengantarkan kita (tidak hanya aku) pada pintu besar digital.
Hingga kemudian, semua kemajuan digital itu mengenalkanku dengan penerbit indie. Sebuah penerbit yang membantu penulis untuk menerbitkan bukunya secara mandiri. Salah satu penerbit indie yang cukup menarik perhatianku adalah Nyala Frasa.
Perlu teman-teman ketahui, Nyala Frasa ini tidak hanya membantu kita menerbitkan berbagai jenis genre buku solo. Namun juga memberikan banyak kelas-kelas literasi untuk masyarakat umum. Memanfaatkan ruang digital, maka sebagian besar kelasnya dilakukan secara daring.
Satu hal yang juga menarik perhatianku pertama kali dari Nyala Frasa adalah desain grafis yang digunakan untuk sampul buku maupun banner kiriman media sosial mereka. Pendirinya-lah yang membuatnya secara manual. Tentu saja karya tersebut membutuhkan proses yang tidak singkat.
Untuk menghasilkan gambar tersebut, tentu saja dibutuhkan perangkat yang cukup mumpuni. Karena seperti yang kita ketahui, ruang yang dibutuhkan untuk aplikasi grafis tidaklah kecil. Belum lagi jika harus multitasking di saat yang bersamaan, kan?
Salah satu perangkat terbaru yang bisa menjadi kuda hitam adalah ASUS VivoBook Pro 14 OLED. Perlu teman-teman ketahui, jika laptop ini sudah dilengkapi dengan AMD Radeon™ Graphics.
Nyala Frasa : Tidak Hanya Menerbitkan Karya tapi Juga Menyalakan Edukasi
Aku memanggilnya Mbak Megha, seorang ibu rumah tangga dengan latar belakang pendidikan yang cukup mumpuni adalah pendiri Nyala Frasa. Beberapa bulan yang lalu, aku pernah bertanya pada beliau, kenapa terbersit keinginan untuk mendirikan penerbit indie tersebut.Katanya, beliau ingin memberikan bacaan anak-anak yang isinya sesuai dengan syariat agama. Mungkin ini hal kecil untuk sebagian kita, tapi sebagai seorang ibu, aku memahami betul apa yang menjadi keresahan beliau.
Tentu kita semua tahu, jika buku bacaan yang diklaim untuk anak-anak kadang isinya tidak sesuai dengan perkembangan psikologisnya. Banyak juga bacaan yang memasukkan dialog hingga setting dewasa, sebagai orang tua tentu ini menjadi koreksi tersendiri.
Beliau juga berharap, jika Nyala Frasa kelak mampu menjadi wadah bagi para perempuan muslim untuk tetap berkarya, khususnya literasi. Itulah mengapa, jika teman-teman lihat di media sosialnya, banyak sekali kegiatan yang memang sesuai dengan cita-cita beliau.
Tentu kita semua tahu, jika media sosial saat ini memegang peran besar terhadap distribusi berita. Hal inilah yang juga dimanfaatkan oleh Nyala Frasa. Hampir semua kegiatannya dilakukan secara daring, tapi tak menyurutkan keinginan beliau untuk menjadikan Nyala Frasa sebuah CV resmi di mata hukum.
Mbak Megha juga mengatakan, jika keuntungan yang kadang tak seberapa itu digunakan untuk operasional semua kegiatannya. Mulai dari proyek antologi, webinar hingga bincang-bincang bersama ahlinya.
Perlu teman-teman ketahui, jika Nyala Frasa bukanlah penerbit indie yang memiliki gedung bertingkat. Keterbatasan modal, membuat Mbak Megha harus jeli dalam mengatur keuangan bisnisnya.
Saat ini, yang juga menjadi kendala Mbak Megha adalah perangkat yang kurang mendukung pekerjaannya. Seperti yang diakui beliau, jika urusan grafis menjadi tanggungjawabnya. Namun, ternyata perangkat yang dimilikinya tidak lagi segesit dulu.
Tentu kita tahu, jika penyimpanan yang diperlukan untuk dapat mengoperasikan aplikasi desain dengan maksimal tidaklah kecil. Sedangkan, Mbak Megha tidak hanya membuat desain saja, tapi juga menghadiri kelas daring hingga meeting virtual.
Bahkan, menurutnya, untuk urusan desain masalah yang sering muncul adalah ketidaksamaan warna. Padahal menggunakan kode warna yang sama tapi dilihat pada perangkat yang berbeda. Untuk pekerja kreatif, tentu ini hal yang cukup riskan. Benar?
Itulah kenapa, aku ingin mengenalkan ASUS VivoBook Pro 14 OLED (M3400) ini pada Mbak Megha. Harapanku, semoga beliau pun terbantu dengan segala teknologi terkini yang diusung oleh ASUS.
Tunaikan Semangat Literasi Bersama ASUS VivoBook Pro 14 OLED (M3400)
Seperti yang aku sampaikan tadi, bahwa Mbak Megha memiliki mimpi besar terhadap pertumbuhahan literasi, terlebih beliau ingin menumbuhkan semangat ini pada kaum wanita. Namun ternyata,a ada hal-hal yang terjadi di luar kendalinya.Mari kita lihat, apa saja yang bisa diberikan ASUS VivoBook Pro 14 OLED (M3400) ini untuk Mbak Megha dan Nyala Frasa.
Dimensi Ringkas Mudahkan Mobilitas
Pertama, yang ingin aku sampaikan adalah jika laptop ini memiliki desain bodi yang ringkas, tipis dan ringan. Tentu ini sangat cocok untuk digunakan sehari-hari, mengingat Mbak Megha juga memiliki mobilitas yang cukup sibuk.Laptop yang digunakan cukup lama, seringkali lebih cepat panas. Untuk mengatasi hal ini, ASUS Pro 14 OLED sudah dilengkapi dengan teknologi ASUS IceCool. Perlu teman-teman tahu, jika teknologi tersebut adalah sistem pendingin terbaru yang diusung oleh ASUS.
Sistem pendingin ASUS IceCool Plus mampu menghadirkan aliran udara 16% lebih baik serta memastikan Vivobook Pro 14 OLED (M3400) dapat selalu bekerja secara optimal.
Selain itu, keberadaan baterai Lithium-ion 3-cell berkapasitas 50WHrs pada Vivobook Pro 14 OLED ini juga sanggup memasok daya hingga 8 jam lebih! Cukup memadai untuk penggunaan sehari-hari berdasarkan pengujian PCMark 10 Battery pada mode Modern Office. Dengan begitu, ketika harus membawa laptop ke acara kegiatan offline pun tidak perlu khawatir akan kehabisan baterai.
Bepergian juga tak lagi menghalangi produktivitas, karena ada WiFi Master yang siap memberikan dukungan jaringan terbaik. Seperti yang kita rasakan, dunia digital membutuhkan segala sesuatu yang cepat.
ASUS VivoBook Pro 14 OLED ini telah didukung dengan teknologi WiFi 6 802.11ax yang sangat mendukung kegiatan webinar hingga unggah file besar. Tentu saja ini juga membantu Mbak Megha saat harus mendampingi peserta dalam webinar. Karena jaringan yang cepat dan stabil memegang peran yang sangat penting.
Untuk pengurus penerbit indie, aktif di komunitas read aloud hingga menjajal dunia blogging, keyboard di ASUS Pro 14 OLED ini juga akan sangat membantu Mbak Megha. Adanya fitur backlit membantu ketika harus mengetik di ruangan yang redup dan key travel 1,35 mm juga memberikan kenyaman ketika mengetik.
Fokus Pada Webinar dan Konferensi Video yang Menyenangkan
Menjadi ibu rumah tangga dengan dua anak, tentu sulit rasanya untuk terhindar dari suara gelak tawa maupun tangisan mereka setiap hari. Hal ini juga pasti dirasakan oleh Mbak Megha :DSatu lagi alasan kenapa aku menyarankan ASUS VivoBook Pro 14 OLED ini, yakni adanya teknologi AI Noise Cancelling. Teknologi ini memungkin adanya pemilahan suara yang tidak kita inginkan. Fitur canggih yang berperan selanjutnya adalah Clear Voice Mic dan Clear Voice Speaker.
Kedua fitur ini dibuat untuk memfilter suara bising di sekitar kita, sehingga suara yang kita produksi dan kita dengar tetap jernih dan sesuai dengan kita inginkan.
Hayoo, siapa yang saat webinar sering diiringi suara tangis anak-anak atau bahkan kokok ayam dan cuitan burung tetangga?
Untuk kualitas audio tidak perlu diragukan lagi, ASUS kali ini juga menyandang sistem audio sertifikasi Harman Kardon. Bukankah ini kombinasi yang apik, antara OLED dan audio Harman? Menonton film di laptop tak kalah seru dengan bioskop!
Ada Video Tak Senonoh Saat Webinar?
Beberapa waktu, sempat ada kehebohan saat aku sedang webinar dengan sebuah provider internet. Di tengah webinar, ada “hacker” yang menampilkan video tidak senonoh di layar. Sontak kami semua mengadukan ini kepada panitia. Alhasil, satu per satu peserta keluar karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan.Juga seorang peserta menyarankan, agar kami menutup kamera laptop untuk menghindari pembajakan. Hal ini, dengan menggunakan Fitur Webcam Shield akan lebih mudah, tidak perlu mencari isolasi dan kertas.
ASUS menyadari betul, jika privasi penggunanya adalah yang sangat penting, maka fitur ini berfungsi untuk mencegah terjadinya pengintaian dan gangguan lain yang tidak kita inginkan.
Tidak hanya itu saja, adanya Fingerprint Sensor juga membuat perangkat kita lebih aman dari tangan-tangan tak bertanggungjawab. Karena tombol sensor ini hanya membutuhkan sentuhan jari saja, tidak perlu mengetikkan sandi setiap ingin mengaksesnya.
Visualkan Imajinasi Lebih Dari Permainan Warna
Siapa yang tak kenal dengan teknologi OLED. Salah satu kelebihan layar ini adalah memberikan visual yang lebih kaya dan nyata. Teknologi ini tentu akan membuat Mbak Megha mampu membuat desain dengan lebih indah lagi.Display OLED pada laptop ini memiliki 1,07 miliar warna dengan kecerahan hingga 600 nits. Tidak perlu diragukan lagi, karena layar ini sudah mendapatkan sertifikasi PANTONE Validated Display untuk akurasi warna tingkat profesional.
Menatap layar terlalu lama, kini juga tidak lagi menjadi momok yang menakutkan. Pada Fitur Eye Care, ada sertifikasi TÜV Rheinland dan SGS untuk emisi sinar biru yang rendah hingga 70%. Sinar biru atau blue light inilah yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan mata.
Meski demikian, teman-teman tidak perlu khawatir dengan akurasi warnanya, ya. Karena meskipun spektrumnya digeser, warna-warna yang ditampilkan tetap akurat.
Dengan resolusi hingga 2880 x 1800 NanoEdge 5.184.600 piksel, yang berarti memiliki 15.552.000 sub piksel yang menyala sendiri, dibandingkan dengan hanya beberapa layar FHD lainnya. dan gamut warna DCI-P3 100% (standar warna bioskop) akan membuat proses kreatif kita jauh lebih menyenangkan, nyata dan memberi suasana baru.
Mengapa tidak? Pasalnya, OLED juga memberikan tanpa kontras yang maksimal, yakni mampu memproduksi warna hitam yang sempurna. Jika teman-teman adalah pekerja kreatif, tentu akan memahami perbedaan warna ini.
Berbicara tentang layar OLED, kita tidak hanya diberikan visual yang nyata tapi juga kecepatan respon terbaik. ASUS VivoBook Pro 14 OLED ini memiliki response time 0,2 ms dan 50 kali lebih cepat dari layar LCD kebanyakan. Response time di sini juga bisa berarti waktu yang dibutuhkan untuk perpindahan dari warna satu ke warna yang lain, semakin cepat gerakannya maka hasilnya pun akan semakin halus.
Ini artinya, bahwa laptop tersebut memungkinkan kita untuk mendapatkan refresh yang jauh lebih tinggi. Baik saat digunakan bermain gim maupun mengetik (teks).
Produktivitas Tak Terbatas untuk Generasi Melek Literasi
Apakah teman-teman sadar, jika laptop ASUS 14 OLED yang berukuran 14 inch ini adalah yang paling tangguh di kelasnya?Hadir dengan ditenagai AMD Ryzen™ 5000 H-Series Mobile Processors yang memiliki full powerful performance core untuk multitasking bahkan video editing. Selain powerful, prosesor ini memberikan daya baterai lebih awet sehingga produktivitas harian semakin maksimal. Dilengkapi dengan kartu grafis integrasi AMD Radeon yang memberikan performa gaming yang tanpa lag. Produktivitas harian dimanapun dan kapanpun jadi maksimal dengan performa prosesor dan kartu grafis dari AMD ini.
Untuk teman-teman yang sering multitasking dengan laptopnya, tentu akan merasa terbantu dengan kehadiran AMD Ryzen™ 5000 H-Series Mobile Processors ini. Bagaimana tidak, prosesor ini memungkinkan pembacaan aplikasi maupun sistem operasi yang tersimpan di SSD akan diproses dengan lebih cepat.
Performa yang diberikan oleh AMD Ryzen™ 7 5800H ini sangat memuaskan, jika dibandingkan dengan AMD Ryzen 7 5800U.
Mbak Megha juga sempat curhat, jika SSD pada PC yang digunakannya selama sudah harus diperbarui. Mengingat space yang diperlukan untuk kebutuhan desain grafis cukuplah besar.
Prosesor AMD Ryzen™ 7 5800H ini menggunakan konfigurasi 8-core dan 16-thread serta mampu berjalan di frekuensi hingga 4,4GHz. Vivobook Pro 14 OLED (M3400) juga dibekali dengan memori berkapasitas hingga 16GB serta penyimpanan PCIe SSD berkapasitas 512GB, membuatnya menjadi yang terdepan untuk berbagai aktivitas termasuk saat multitasking.
Tentu saja ini adalah dapur pacu yang sangat tak terbatas.
Bahkan tidak hanya Mbak Megha, aku yang seorang freelancer pun merasakan ini. Ketika dituntut bekerja cepat tapi penyimpanan tidak memadai, yang terjadi adalah perangkat justru ngelag. Untuk kita yang bekerja di dunia digital, tentu sangat memahami jika kebutuhan akan ruang penyimpanan yang besar adalah sebuah hal penting.
Selain dukungan AMD Ryzen™ 5000 H-Series Mobile Processors yang mumpuni di kelasnya, ada Windows 11 yang akan setia menemani saat harus bekerja di mana pun dan kapan pun. Salah satu yang menarik dari Windows 11 ini adalah adanya fitur Snap Layout. Untuk teman-teman yang belum tahu, fitur ini mendukung kita untuk membuka beberapa tab sekaligus. Dengan demikian, laptop ini sekali lagi membuktikan jika cocok untuk digunakan multitasking.
Konektivitas Membuat Kita Terhubung
Dukungan tak terbatas lainnya juga datang dari konektivitas yang diberikan ASUS Pro 14 OLED ini. Laptop ini hadir dengan port USB 3.2 Gen 2 Type-A dan port USB 2.0, serta port HDMI dan MicroSD Card reader.Adanya port input output tersebut, tentu saja semakin memudahkan pekerjaan kita. Mulai dari transfer file hingga ke presentasi dengan proyektor, semua akan lebih mudah.
Untuk urusan transfer file, Mbak Megha juga menyampaikan jika file grafis yang dia buat, sering kali harus beliau buka di berbagai perangkat, termasuk ponsel pribadinya. Dengan adanya MY ASUS pada ASUS VivoBook Pro 14 OLED, memudahkan kiat untuk mengirim file tanpa khawatir akan rusak atau kualitasnya berubah.
Genggam Nyala Semangat Berkarya Bersama ASUS VivoBook Pro 14 OLED (M3400)
Setiap orang punya alasan untuk menjaga pijar semangatnya agar tetap membara atau sesederhana “yang penting tetap menyala”. Tak jarang, mereka yang bertahan dengan semangatnya ini menggenggam erat-erat rasa syukurnya yang terlihat kecil.Sama halnya dengan Mbak Megha, bermula dari niatnya memiliki buku bacaan anak sesuai tuntunan syariat agama, kini Nyala Frasa tidak hanya menjadi salah satu penerbit indie, tapi juga ruang digital untuk mengembangkan diri dengan literasi.
ASUS VivoBook Pro 14 OLED ini tidak hanya akan membantu Mbak Megha dalam memberikan visual yang penuh cerita dan estetika, tapi juga membantu kita semua tetap produktif berkarya di mana pun berada karena desain bodinya yang ringkas, tipis dan ringan.
Dukungan layar OLED dan performa tak terbatas, membuat kita lebih mudah memvisualkan imajinasi. Prosesor terbaru yang mendukung kegiatan multitasking, menjadikan pekerjaan produktivitas tetap menyenangkan tanpa khawatir perangkat menjadi lamban.
Jika berkesempatan menggunakan ASUS VivoBook Pro 14 OLED (M3400) untuk berkarya, karya terbaik apa yang akan teman-teman berikan?
16 comments for "Dukungan Tak Terbatas ASUS VivoBook Pro 14 OLED (M3400) untuk Nyala Frasa Nyalakan Semangat Literasi"
harus segera punya nih
Menggunakan gadget ASUS VivoBook Pro 14 OLED (M3400) yang canggih dengan desain cantik, bisa membantu pekerjaan dan investasi kesehatan kalau kudu berlama-lama menatap laptop.
Terima kasih sudah berkunjung. Semoga tulisan di blog ini bermanfaat untuk teman-teman. Jangan lupa untuk tinggalkan cuitan di kolom komentar dan jangan meninggalkan link hidup yak :)