Pekerjaan Content Writer, Gajinya Besar atau Kecil?
Sejujurnya, aku sama sekali belum pernah membayangkan tentang pekerjaan content writer ini hahaha. Karena jika melihat ke belakang, sama sekali tidak ada riwayat bekerja di dunia kepenulisan ini. Bahkan, dulu pernah melamar menjadi reporter lepas di kampus juga tidak lolos :D
Yaa, tapi sekarang, inilah aku, seorang content writer. Yuk kita curhat bentar yaaa
Awal aku mengenal content writer ini ketika mulai menekuni dunia blogging. Ketika itu ada tawaran dari Mbak Marita untuk kerja sama di bawah Blogspedia. Dengan tanpa pengalaman, aku join ajaa
Seiring berjalannya waktu, aku akhirnya sadar, kalau ini memang tidak jauh beda dari ngeblog. Tidak jauh beda, karena ada beberapa bagian yang sama dan beda banget.
Ternyata waktu berlalu dengan sangat cepat, ya, kawan. Tidak disadari, ternyata sudah sekitar 3 tahun aku jadi content writer. Tulisan ini, adalah kenangan dan bentuk apresiasi terhadap diriku sendiri.
Semoga bermanfaat yaaa :)
Content writer sendiri, ada yang freelance (pekerja lepas) sepertiku maupun yang bekerja di bawah perusahaan atau instansi. Nah, kebetulan suamiku juga menjadi content writer di kantornya hahahaha :D
Namun setelah aku bandingkan, cakupan kerja content writer yang bekerja secara lepas sangat berbeda dengan yang terikat perusahaan atau instansi pemerintahan. Ada banyak pakem yang mengikat mereka, bahkan lingkup tanggungjawab mereka pun berbeda, ya.
Karena dengan demikian, kita lebih mudah untuk memahami apa yang klien butuhkan. Aku juga pernah mendapatkan klien, yang bahkan sudah memberikan daftar kata apa saja yang harus ada di dalam artikelnya, termasuk besar kecilnya huruf.
Selain itu, hal-hal dasar yang juga biasanya klien inginkan adalah struktur artikel yang baik. Mulai dari pembuka, heading, CTA hingga penutup. Terkait hal ini, kita juga perlu mengetahui, apakah bahasa yang kita gunakan baku atau santai.
Nah, untuk yang belum tahu perbedaan content writer dan blogger, yuk kita bahas sebentar, ya.
Tanggungjawab pekerjaan content writer hanya sebatas pada kualitas artikel yang dibuat. Baik dari persentase plagiasi hingga susunan artikelnya, termasuk di dalamnya adalah meletakkan kata kunci hingga call to action untuk klien atau brand tertentu.
Sedangkan blogger memberikan lebih banyak pada klien, baik menulis artikel hingga content placement. Selain memberikan artikel yang berkualitas, blogger juga memberikan kualitas blognya, baik itu grafis hingga trafik blog atau trafik artikel yang bersangkutan.
Perlu juga teman-teman ketahui, jika tidak semua content writer adalah blogger, jadi tidak semua content writer memiliki blog pribadi, ya. Kebetulan, aku content writer sekaligus blogger :D
Dari perbedaan di atas, sedikit banyak sudah terbayang, ya, kira-kira bagaimana gaji content writer dan blogger sendiri. Sebenarnya tidak ada patokan khusus untuk gaji keduanya. Namun, beberapa agensi biasanya sudah punya standar gaji untuk content writer maupun blogger.
Dari tabel di atas, memang tidak semua content writer adalah pekerja lepas, kebetulan aku adalah freelance content writer. Beberapa kali join dengan “pihak lain”, semuanya memiliki standar fee yang berbeda.
Seorang teman blogger pernah berceletuk “fee content writer nggak manusiawi”. Tentu saja ini bukan omong kosong belaka. Karena sejak menekuni pekerjaan content writer, memang gaji content writer di Indonesia masih terbilang kecil.
Salah seorang kenalan content writer mengatakan, jika gajinya selama sebulan lebih dari 5 juta! Tentu ini angka yang cukup fantastis untuk seorang freelance content writer. Namun, tidak semua content writer bisa mendapatkan gaji yang sama.
Perlu teman-teman ketahui juga, bahwa freelance content writer ini dibayar berdasarkan proyek yang dikerjakannya. Jadi, semakin banyak proyek, pendapatannya juga semakin besar. Namun, ternyata juga ada beberapa hal yang menyebabkan perbedaan standar fee content writer.
Beberapa content writer yang sudah masuk ke dunia ini cukup lama, atau istilahnya sudah “basah”, sangat mungkin untuk mendapatkan fee yang cukup besar. Untuk satu artikel, mereka bisa dibayar 500 ribu hingga 1 juta.
Tentu content writer semacam ini sudah memiliki jam terbang yang sudah panjang dan jaringan relasi yang menjanjikan.
Untuk hal ini, kita sebagai content writer memiliki hak penuh untuk menerima ataupun menolak harga tersebut.
Bahkan, tak sedikit klien yang juga mencari content writer dengan kemampuan storytelling yang memadai.
Umumnya, content writer yang hanya menulis saja memang lebih murah.
Jangan salah, content writer juga memiliki kesempatan untuk memberikan standar harga. Namun seringkali harga yang kita tentukan dinego sampai ke budget yang klien sediakan. Belakangan ini, akhirnya aku menentukan harga sendiri.
Apakah harga yang aku tentukan diterima? Tidak selalu diterima. Karena ada juga yang minta nego. Namun, beberapa klien juga memiliki standar harga cukup layak dan manusiawi :D
Karena memang demikian kenyataannya. Tidak semua content writer mendapatkan fee yang tinggi meskipun mengerjakan banyak proyek. Di sebuah platform freelance, bahkan ada yang membayar content writer sebesar 10.000 rupiah untuk 300 sampai 500 kata.
Ya. Faktanya adalah ada content writer yang dibayar hingga jutaan tapi tak sedikit juga yang dibayar dengan bayaran yang terbilang kecil. Sebenarnya ini salah satu problem juga di Indonesia, karena jika teman-teman cari tahu, content writer di luar dibayar dengan upah yang lebih besar.
Lalu, apakah aku menerima upah yang kecil?
Yaa, tapi sekarang, inilah aku, seorang content writer. Yuk kita curhat bentar yaaa
Awal aku mengenal content writer ini ketika mulai menekuni dunia blogging. Ketika itu ada tawaran dari Mbak Marita untuk kerja sama di bawah Blogspedia. Dengan tanpa pengalaman, aku join ajaa
Seiring berjalannya waktu, aku akhirnya sadar, kalau ini memang tidak jauh beda dari ngeblog. Tidak jauh beda, karena ada beberapa bagian yang sama dan beda banget.
Ternyata waktu berlalu dengan sangat cepat, ya, kawan. Tidak disadari, ternyata sudah sekitar 3 tahun aku jadi content writer. Tulisan ini, adalah kenangan dan bentuk apresiasi terhadap diriku sendiri.
Semoga bermanfaat yaaa :)
Mengenal Pekerjaan Content Writer
Dari katanya, content writer adalah orang yang menulis konten (artikel) yang berasal dari sebuah ide.Content writer sendiri, ada yang freelance (pekerja lepas) sepertiku maupun yang bekerja di bawah perusahaan atau instansi. Nah, kebetulan suamiku juga menjadi content writer di kantornya hahahaha :D
Namun setelah aku bandingkan, cakupan kerja content writer yang bekerja secara lepas sangat berbeda dengan yang terikat perusahaan atau instansi pemerintahan. Ada banyak pakem yang mengikat mereka, bahkan lingkup tanggungjawab mereka pun berbeda, ya.
Apa Tugas Content Writer?
Menulis Sesuai Instruksi Klien
Instruksi di sini adalah brief dari klien. Tugas kita sebagai content writer adalah menulis sesuai dengan brief yang diberikan. Karenanya, brief yang lengkap meskipun terlihat cukup “rumit” tapi justru memudahkan.Karena dengan demikian, kita lebih mudah untuk memahami apa yang klien butuhkan. Aku juga pernah mendapatkan klien, yang bahkan sudah memberikan daftar kata apa saja yang harus ada di dalam artikelnya, termasuk besar kecilnya huruf.
Mengembangkan Ide
Beberapa kali aku mendapatkan klien yang hanya memberikan tema besar saja. Tidak ada salahnya dengan hal tersebut. Namun, ketika menjadi content writer ada baiknya kita juga menanyakan kata kunci hingga judul yang diinginkan (jika belum tersedia)Menulis dengan Cara yang Baik
Tidak hanya blogger yang harus memiliki pengetahuan seputar SEO (Search Engine Optimization). Karena saat ini, content writer pun dituntut memiliki skill yang sama.Selain itu, hal-hal dasar yang juga biasanya klien inginkan adalah struktur artikel yang baik. Mulai dari pembuka, heading, CTA hingga penutup. Terkait hal ini, kita juga perlu mengetahui, apakah bahasa yang kita gunakan baku atau santai.
Berapa Gaji Content Writer Freelance?
Ketika masuk ke dunia content writer, sejujurnya aku pun tidak terlalu mencari tahu tentang gaji content writer, tapi yang aku tahu, fee yang didapat tidak sebesar fee blogger. Karena beberapa orang sudah pernah sounding tentang hal ini.Nah, untuk yang belum tahu perbedaan content writer dan blogger, yuk kita bahas sebentar, ya.
Perbedaan Content Writer dengan Blogger
Freelance content writer adalah orang yang memang bekerja secara tetap atau pekerja lepas yang menjual tulisannya. Tulisan ini tentu saja sesuai dengan brief dari klien. Lalu, bagaimana pertanggungjawaban content writer?Tanggungjawab pekerjaan content writer hanya sebatas pada kualitas artikel yang dibuat. Baik dari persentase plagiasi hingga susunan artikelnya, termasuk di dalamnya adalah meletakkan kata kunci hingga call to action untuk klien atau brand tertentu.
Sedangkan blogger memberikan lebih banyak pada klien, baik menulis artikel hingga content placement. Selain memberikan artikel yang berkualitas, blogger juga memberikan kualitas blognya, baik itu grafis hingga trafik blog atau trafik artikel yang bersangkutan.
Perlu juga teman-teman ketahui, jika tidak semua content writer adalah blogger, jadi tidak semua content writer memiliki blog pribadi, ya. Kebetulan, aku content writer sekaligus blogger :D
Dari perbedaan di atas, sedikit banyak sudah terbayang, ya, kira-kira bagaimana gaji content writer dan blogger sendiri. Sebenarnya tidak ada patokan khusus untuk gaji keduanya. Namun, beberapa agensi biasanya sudah punya standar gaji untuk content writer maupun blogger.
Rerata Gaji Content Writer di Indonesia
Sebenarnya, jika teman-teman mencari informasi ini di mesin pencari, akan ada banyak referensi yang memberikan data cukup menarik. Yakni, gaji content writer di Indonesia terbagi berdasarkan jenis content writer.Dari tabel di atas, memang tidak semua content writer adalah pekerja lepas, kebetulan aku adalah freelance content writer. Beberapa kali join dengan “pihak lain”, semuanya memiliki standar fee yang berbeda.
Seorang teman blogger pernah berceletuk “fee content writer nggak manusiawi”. Tentu saja ini bukan omong kosong belaka. Karena sejak menekuni pekerjaan content writer, memang gaji content writer di Indonesia masih terbilang kecil.
Salah seorang kenalan content writer mengatakan, jika gajinya selama sebulan lebih dari 5 juta! Tentu ini angka yang cukup fantastis untuk seorang freelance content writer. Namun, tidak semua content writer bisa mendapatkan gaji yang sama.
Perlu teman-teman ketahui juga, bahwa freelance content writer ini dibayar berdasarkan proyek yang dikerjakannya. Jadi, semakin banyak proyek, pendapatannya juga semakin besar. Namun, ternyata juga ada beberapa hal yang menyebabkan perbedaan standar fee content writer.
Penyebab Perbedaan Gaji Content Writer
Jam Terbang
Jam terbang adalah salah satu hal penting untuk pekerjaan content writer. Dari jam terbang ini pula, kita bisa mendapatkan fee yang sedikit lebih tinggi dari sebelumnya. Karena kita semua tentu setuju, jika pengalaman adalah guru terbaik.Beberapa content writer yang sudah masuk ke dunia ini cukup lama, atau istilahnya sudah “basah”, sangat mungkin untuk mendapatkan fee yang cukup besar. Untuk satu artikel, mereka bisa dibayar 500 ribu hingga 1 juta.
Tentu content writer semacam ini sudah memiliki jam terbang yang sudah panjang dan jaringan relasi yang menjanjikan.
Kebijakan Klien
Nah, ini adalah jenis yang paling banyak aku temui selama dua tahun menjadi content writer. Klien memiliki kendali penuh atas gaji yang diterima oleh para content writer.Untuk hal ini, kita sebagai content writer memiliki hak penuh untuk menerima ataupun menolak harga tersebut.
Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan content writer ini juga bisa katakan sebagai tanggungjawabnya, ya. Untuk content writer yang hanya menulis artikel (parameter SEO) tentu akan berbeda dengan content writer yang sekaligus mencari bahasan (riset kata kunci), hingga bertanggung jawab terhadap trafik.Bahkan, tak sedikit klien yang juga mencari content writer dengan kemampuan storytelling yang memadai.
Umumnya, content writer yang hanya menulis saja memang lebih murah.
Jangan salah, content writer juga memiliki kesempatan untuk memberikan standar harga. Namun seringkali harga yang kita tentukan dinego sampai ke budget yang klien sediakan. Belakangan ini, akhirnya aku menentukan harga sendiri.
Apakah harga yang aku tentukan diterima? Tidak selalu diterima. Karena ada juga yang minta nego. Namun, beberapa klien juga memiliki standar harga cukup layak dan manusiawi :D
Karena memang demikian kenyataannya. Tidak semua content writer mendapatkan fee yang tinggi meskipun mengerjakan banyak proyek. Di sebuah platform freelance, bahkan ada yang membayar content writer sebesar 10.000 rupiah untuk 300 sampai 500 kata.
Ya. Faktanya adalah ada content writer yang dibayar hingga jutaan tapi tak sedikit juga yang dibayar dengan bayaran yang terbilang kecil. Sebenarnya ini salah satu problem juga di Indonesia, karena jika teman-teman cari tahu, content writer di luar dibayar dengan upah yang lebih besar.
Lalu, apakah aku menerima upah yang kecil?
Menjanjikankah Pekerjaan Content Writer?
Mari kita samakan persepsi, jika besar atau kecilnya upah tergantung bagaimana kita membandingkannya dengan kebutuhan dan kewajiban. Untuk sebagian orang, gaji content writer sebesar 9.000 per artikel bisa jadi sudah cukup memuaskan.
Namun, tak sedikit yang kemudian menyayangkan kenapa jasanya dihargai sebesar 27.000 rupiah. Benar?
Ambillah contoh, teman-teman mendapatkan proyek menulis satu artikel sebanyak 500 kata dibayar dengan upah 9.000 rupiah dan ada tawaran yang sama tapi memberikan tawaran gaji hingga 27.000 rupiah.
Mana yang akan dipilih? Dengan tanggungjawab dan kewajiban yang sama, aku pun akan memilih yang memberikan gaji terbesar. Karena mau bagaimanapun, kita menulis juga membutuhkan waktu, tenaga dan pikiran. Apa yang kita berikan itulah yang dibayar.
Haruskah menolak tawaran pekerjaan dengan gaji yang kecil? Untuk teman-teman yang sudah pro di bidang content writer tentu sudah matang atau yakin dalam memilah pekerjaan. Sedangkan untuk yang baru memulai karirnya di bidang ini, tidak ada salahnya menerimanya.
Jangan salah. Secara pribadi, aku justru mendapatkan proyek lebih banyak sebagai content writer daripada blogger. Setelah dihitung, gaji sebagai content writer dan blogger yang aku jalani dalam satu bulan (tidak termasuk menang lomba blog), justru lebih besar sebagai content writer.
Mungkin saat ini, kita dibayar kecil sebagai content writer, tapi seiring berjalannya waktu dan kemauan kita untuk meningkatkan skill, maka bukan hal yang mustahil jika gaji jutaan hingga puluhan juta bisa kita terima. Ya, kan?
Jika saat ini ditanya, apakah pekerjaan content writer ini menjanjikan? Jawabanku, ya. Namun, kita harus memiliki branding dan value kepada klien. Karena dengan demikian, klien tidak akan berpaling dari kita.
Ingat, dunia freelance ini sangat mudah mengalami pasang surut. Pendatang baru akan terus bermunculan, maka tidak ada cara lain untuk bertahan kecuali memberikan kualitas.
Untuk teman-teman yang mungkin ingin menekuni pekerjaan content writer, sebaiknya memang selalu upgrade skill. Karena tidak jarang, para content writer specialist atau SEO content writer specialist dulunya juga bermula dari content writer “kecil” seperti kita.
Namun, tak sedikit yang kemudian menyayangkan kenapa jasanya dihargai sebesar 27.000 rupiah. Benar?
Ambillah contoh, teman-teman mendapatkan proyek menulis satu artikel sebanyak 500 kata dibayar dengan upah 9.000 rupiah dan ada tawaran yang sama tapi memberikan tawaran gaji hingga 27.000 rupiah.
Mana yang akan dipilih? Dengan tanggungjawab dan kewajiban yang sama, aku pun akan memilih yang memberikan gaji terbesar. Karena mau bagaimanapun, kita menulis juga membutuhkan waktu, tenaga dan pikiran. Apa yang kita berikan itulah yang dibayar.
Haruskah menolak tawaran pekerjaan dengan gaji yang kecil? Untuk teman-teman yang sudah pro di bidang content writer tentu sudah matang atau yakin dalam memilah pekerjaan. Sedangkan untuk yang baru memulai karirnya di bidang ini, tidak ada salahnya menerimanya.
Bukankah pengalaman adalah guru terbaik?
Jangan Minder dengan Upah Kecil
Tidak masalah jika ada yang mengatakan upah content writer kecil bahkan tidak manusiawi. Namun, mari kita berhitung lagi. Dalam satu hari, berapa job yang diterima blogger? Berapa job yang diterima content writer?Jangan salah. Secara pribadi, aku justru mendapatkan proyek lebih banyak sebagai content writer daripada blogger. Setelah dihitung, gaji sebagai content writer dan blogger yang aku jalani dalam satu bulan (tidak termasuk menang lomba blog), justru lebih besar sebagai content writer.
Mungkin saat ini, kita dibayar kecil sebagai content writer, tapi seiring berjalannya waktu dan kemauan kita untuk meningkatkan skill, maka bukan hal yang mustahil jika gaji jutaan hingga puluhan juta bisa kita terima. Ya, kan?
Jika saat ini ditanya, apakah pekerjaan content writer ini menjanjikan? Jawabanku, ya. Namun, kita harus memiliki branding dan value kepada klien. Karena dengan demikian, klien tidak akan berpaling dari kita.
Ingat, dunia freelance ini sangat mudah mengalami pasang surut. Pendatang baru akan terus bermunculan, maka tidak ada cara lain untuk bertahan kecuali memberikan kualitas.
Untuk teman-teman yang mungkin ingin menekuni pekerjaan content writer, sebaiknya memang selalu upgrade skill. Karena tidak jarang, para content writer specialist atau SEO content writer specialist dulunya juga bermula dari content writer “kecil” seperti kita.
2 comments for "Pekerjaan Content Writer, Gajinya Besar atau Kecil?"
Terima kasih sudah berkunjung. Semoga tulisan di blog ini bermanfaat untuk teman-teman. Jangan lupa untuk tinggalkan cuitan di kolom komentar dan jangan meninggalkan link hidup yak :)