Writerpreneur : Pengertian, Tips dan Contoh Writerpreneur
Apakah pernah terbersit di benak teman-teman, bagaimana cara menjadi writerpreneur? Atau mungkin, justru ini adalah kali pertama mendengar istilah ini? Tidak masalah. Karena akan selalu ada hal baru yang kita dapatkan ketika sedang “mengembangkan diri”.
Aku pun dulu juga seperti itu, merasa asing dengan istilah ini. Sampai akhirnya menjadi bagiannya, menyelami dan melakukannya dengan profesional. Namun, benarkah aku bisa dibilang seorang writerpreneur? Jika bisa, hal apa saja yang melatarbelakanginya?
Nah, yuk kita cari tahu lebih banyak lagi mengenai writerpreneur ini. Sedikit informasi, tulisan ini mengandung informasi dan curhat, yaa hahahaha (tolong dimaklumi).
Writerpreneur Adalah
Bagaimana? Apakah teman-teman sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan writerpreneur?Dari asal katanya, writerpreneur adalah orang yang menghasilkan uang dari tulisannya. Benar. Ada juga yang mengatakan jika writerpreneur adalah orang yang menjadikan tulisan sebagai bisnis. Rasanya ini juga penjelasan yang sama.
Seiring berjalannya waktu, aku pun berani menyebut diriku sebagai writerpreneur. Karena memang ada proses kreatif yang dilalui untuk menghasilkan tulisan yang bernilai komersil.
Untuk menjadi writerpreneur, tentu tidak bisa hanya menulis begitu saja. Sebab, ada banyak pedoman yang harus diikuti. Bahkan, kemampuan kita untuk memahami brief dan mengolah data juga hal yang sangat menunjang performa kerja.
Menjadi seorang writerpreneur memang sangat berbeda jika dibandingkan dengan bekerja kantoran. Namun jika ditekuni dan dikalkulasi dengan baik, tak jarang pendapatan kita bisa lebih banyak dari pekerja kantoran.
Hal inilah yang kemudian membuat banyak orang tertarik untuk menjadi writerpreneur. Apakah teman-teman juga menginginkan hal yang sama?
Cara Menjadi Writerpreneur
Beberapa orang ada yang sering bilang, “mbak mau diajari cari cuan dari tulisan dong”, “kak gimana caranya biar bisa dapet klien”, “cara menjadi writerpreneur itu gimana kak” dan masih banyak lagi, ya.Sebetulnya, kalau ingin menjadi writerpreneur, ya, tinggal menulis saja : D
Namun, jika ingin menjadi writerpreneur yang sukses, tentu saja ada berbagai hal yang perlu dilakukan agar cuan tetap mengalir tanpa hambatan.
Menurutku pribadi, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sebelum hingga selama menjadi writerpreneur.
Sabar dan Tekun
Setuju, kan, kalau tidak ada yang bisa menandingi kesabaran dan ketekunan? Begitu juga dengan menjadi writerpreneur. Tentu saja semua ingin mendapatkan cuan yang berlimpah, tetapi hal ini tidak akan datang dengan tiba-tiba.Sudah seharusnya kita menikmati proses ini dengan terus mengasah kemampuan menulis.
Mengingat bisnis ini bergerak di bidang digital dan kepenulisan, maka akan selalu banyak informasi baru. Itulah mengapa, seorang writerpreneur juga harus terus memperbarui ilmunya.
Secara pribadi, aku juga melihat, jika jam kerja writerpreneur ini sangat berbeda dengan pekerja kantoran. Sehingga, akan ada hari di mana kita harus bekerja lebih keras dari karyawan kantor. Setuju?
Itulah kenapa, bagiku hari Senin dan Minggu tidak ada bedanya jika menyangkut pekerjaan.
Bangun Networking
Networking ini juga tak kalah pentingnya. Mungkin kita sama-sama tahu, jika kualitas konten adalah kunci. Namun, apa jadinya jika konten itu tidak sampai pada pembaca?Di sinilah pentingnya networking atau jaringan (relasi). Kita bisa menemukan dan mendapatkan networking dari mana saja. Ketika jaringan ini sudah terbentuk, maka mudah bagi klien untuk menemukan kita dan begitu juga sebaliknya.
Branding Diri
Branding diri ini masih sangat terkait dengan networking, tadi. Ketika sedang membangun relasi, maka juga harus diiringi dengan branding yang tepat. Hal ini bertujuan, agar klien mudah mengenali kita.Dengan menunjukkan karya kita, maka orang-orang pun akan menyadari jika kita adalah penulis. Tidak perlu malu untuk melakukannya. Bukankah tujuan kita adalah untuk menjual karya?
Selain itu, penting juga bagi kita untuk menunjukkan eksistensi di berbagai platform, baik di media sosial maupun blog pribadi. Hal ini tentu akan membantu klien untuk mengetahui keberadaan kita.
Contoh Writerpreneur
“MENERIMA JASA PEMBUATAN SKRIPSI”Ada yang belum pernah melihat iklan ini? Biasanya mudah ditemui di daerah kampus, tempat fotokopi maupun sudut-sudut coffeshop.
Benar. Itu juga termasuk sebagai writerpreneur. Namun, aku pribadi tidak menyarankan teman-teman untuk menekuni “ladang” yang satu ini, ya. Ada beberapa contoh writerpreneur yang bisa dicoba.
Blogger
Blogger atau narablog adalah pekerjaan yang pertama kali aku ambil. Seperti namanya, nantinya kita akan “menjual” tulisan yang berada di blog pribadi. Bagaimana cara menjadi blogger?Tentu saja kita harus mengawalinya dengan membuat sebuah blog. Untuk memberikan kesan profesional, teman-teman bisa menggunakan domain dari berbagai penyedia.
Bagaimana cara mendapatkan job dari blog? Saat ini, sudah tersedia banyak marketplace yang bisa diakses secara gratis. Di sana, kita bisa bertemu dengan para pengiklan (advertiser).
Beberapa contoh marketplace blog : seedbacklink, sosiago, dan rajabacklink.
Tidak hanya mengandalkan marketplace, teman-teman juga bisa mengikuti berbagai campaign yang biasanya dibagikan secara masif di WAG. Tentu saja tidak hanya menulis artikel, kita juga bisa memberikan jasa content placement.
Content Writer
Kemudian, content writer juga pekerjaan kedua yang masih aku jalani sampai sekarang. Bekerja sebagai content writer, artinya kita menulis konten untuk kebutuhan berbagai platform.Pekerjaan ini belakangan juga mulai banyak dibutuhkan. Di era digital, kegiatan manusia berinteraksi di internet semakin besar, maka kehadiran konten-konten yang relate dengan keseharian juga banyak dibutuhkan.
Untuk yang satu ini, teman-teman bisa bergabung dengan berbagai agency. Namun, tak sedikit juga para blogger yang menggunakan jasa content writer untuk membantu membuat konten di blog pribadi.
Menjadi content writer, berarti sepenuhnya menyerahkan konten tersebut pada klien. Jadi sebaiknya, tidak mempublikasikan konten yang “dibeli klien” ke platform pribadi atau bahkan menjualnya ke pihak lain, ya.
Copywriter
Tidak hanya content writer, pekerjaan seorang copywriter juga banyak dicari, terlebih untuk kegiatan perniagaan.Apakah teman-teman pernah melihat sebuah akun yang mempromosikan jualannya di media sosial? Biasanya, akan ada produk yang dilengkapi dengan caption atau teks tertentu.
Lalu, apa pekerjaan copywriter ini sebenarnya? Biasanya, copywriter ini membantu perusahaan atau klien untuk membuat teks promosi yang menarik, persuasif, padat dan sesuai dengan target pasar.
Untuk menjadi seorang copywriter, teman-teman bisa bergabung dengan berbagai perusahaan, agency hingga personal.
Guest Writer
Jangan salah. Guest writer juga salah satu pekerjaan yang cukup menjanjikan jika kita menekuninya dengan tekun, ya.Seperti namanya, guest writer adalah penulis tamu yang biasanya mengirimkan tulisan untuk media atau blog pribadi seseorang. Umumnya, antara guest writer dan pemilik platform sudah ada kerjasama yang jelas, mulai jenis artikel, tema hingga profil penulis.
Namun untuk blog atau paltform yang besar, tak jarang akan menyeleksi guest writer terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan, guest writer yang kompeten tentu akan menghasilkan artikel yang berkualitas, dan ini sangat berpengaruh pada performa atau trafik suatu blog.
Sudah pernah mencoba? Bisa jadi, teman-teman punya penggemar juga, loh.
Ghost Writer
Istilah ghost writer sendiri sudah dikenal sejak bertahun-tahun yang lalu. Sederhananya, ghost writer adalah seorang penulis yang bekerja menulis buku untuk perusahaan atau orang pribadiNamun, teman-teman juga perlu mempertimbangkan pekerjaan ini. Sebab, nantinya nama kita tidak akan muncul pada karya tersebut. Benar. Karena identitas pemilik karya adalah orang atau perusahaan yang mempekerjakan kita.
Tentu saja klien akan memiliki hak cipta terhadap tulisan tersebut. Sehingga mereka nantinya bisa mengubah atau menjualnya secara komersil.
Ghost writer sendiri banyak dibutuhkan untuk membantu pihak lain yang memiliki keterbatasan. Jangan salah, banyak ghost writer di Indonesia, kok.
Value Apa yang Kita Miliki Sebagai Writerpreneur?
Bisa dibilang, menjadi writerpreneur itu mudah banget. Namun, coba tanya diri sendiri, kita ingin menjadi penulis yang bagaimana? Apakah hanya yang berorientasi pada uang saja?Sebelum kerja sama dilakukan, seorang klien pernah bertanya padaku “ada tema-tema yang dhindari nggak, mbak?”. Menurutku ini sangat berkesan, ya. Karena memang, tidak semua tema tulisan aku terima.
Ya. Jika dilihat dari sisi “preneur” tentu sangat menginginkan profit yang besar, tetapi sebagai manusia, ada berbagai prinsip yang harus dipegang. Sedangkan sebagai penulis, menurutku sangat penting untuk menjaga kualitas tulisan.
Aku juga pernah menyampaikan pada seorang klien “maaf tema ini nggak bisa. Silakan dioper ke penulis yang lain”.
Ingat ya, ini bukan soal menolak rejeki, tapi bagaimana kita menjadi penulis yang berprinsip dan memiliki value. Namun, jika memang teman-teman tidak memiliki batasan tema, ini juga hal yang sangat baik.
Tidak cuma kehidupan tangga saja, tapi “cara” menjadi writerpreneur setiap penulis juga berbeda.
24 comments for "Writerpreneur : Pengertian, Tips dan Contoh Writerpreneur"
Alhamdulillah ya, dari kepiawaian menulis sekarang ini sudah bisa dijadikan profesi
Dari rumah bisa dapat cuan
Terima kasih sudah berkunjung. Semoga tulisan di blog ini bermanfaat untuk teman-teman. Jangan lupa untuk tinggalkan cuitan di kolom komentar dan jangan meninggalkan link hidup yak :)