Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perselingkuhan : Pengertian, Penyebab Perselingkuhan Hingga Jenisnya

Penyebab perselingkuhan ada banyak "alasannya", tetapi perceraian adalah salah satu sebab dari terjadinya perselingkuhan. Masalah ini pun terkait dengan banyak selebgram hingga artis. Banyak yang berasumsi, jika perpisahan kedua sejoli tersebut karena kehadiran orang ketiga dalam rumah tangganya, meskipun ada juga yang pada akhirnya memilih rujuk kembali.

Salah satu yang sedang hype adalah kasus KDRT yang menimpa salah satu selebgram. Sang suami diduga tidak hanya melakukan kekerasan fisik, tetapi juga berkali-kali ketahuan berselingkuh dengan beberapa wanita selama 5 tahun pernikahan.

Nah, kali ini mari coba cari tahu tentang perselingkungan lebih detail. Namun, kita akan sama-sama cari tahu tentang berbagai hal tersebut dalam kacamata hukum pidana.


Serba-serbi Perselingkuhan : Penyebab, Jenis Hingga Pasal Perselingkuhan

Tentu kita sama-sama tahu, jika perselingkuhan adalah hal yang sangat tidak diinginkan oleh siapapun. Rasa dikhianati oleh orang yang kita percaya, bukanlah yang mudah untuk dilupakan apalagi dimaafkan.

Beberapa pihak, bahkan terkesan tidak ingin mencari tahu banyak tentang hal ini. Alasannya? Karena tidak sanggung membayangkan jika perselingkuhan itu hadir dalam biduk rumah tangganya. Namun, bukan itu tujuan kita belajar.

Tujuan kita mencari tahu tentang hal yang menyakitkan banyak pihak ini adalah untuk meluaskan logika. Bahwa nyatanya, perselingkuhan itu tidak sesederhana dua lawan jenis saling mengirim pesan berbau romansa saja.

Kita lihat, yuk, apa saja yang terjadi dalam dunia ini. Jangan lupa untuk tarik hembus nafas dalam-dalam ya, hihihi.

Pengertian Perselingkuhan

Dalam hukum pidana sendiri, sebenarnya tidak ada istilah perselingkuhan. Ya, yang ada hanyalah zina. Maka, hal ini akan sesuai dengan penjelasan pada Pasal 284 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).

Dari pasal di atas, bisa kita tarik kesimpulan jika zina adalah perbuatan persetubuhan antara laki-laki atau wanita dengan wanita atau laki-laki yang bukan pasangan sahnya.

Sedangkan dalam KBBI, pengertian perselingkuhan adalah menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak jujur; tidak terus terang; serong; curang.

Lalu dalam ilmu psikologi, perselingkuhan terjadi karena adanya rasa cinta dan seksual. Kedua hal ini sangat berhubungan erat. Rasa cinta ini adalah perasaan emosional. Yang mana, seseorang berselingkuh bisa jadi tanpa melakukan hubungan seksual.

Ya, menjalin hubungan berdasarkan kedekatan emosi layaknya pasangan pada umumnya.

Setelah mengetahui beberapa pengertian perselingkuhan dari berbagai bidang. Kini coba kita lihat, apa saja yang menjadi penyebab terjadinya perselingkuhan ini.


Penyebab Terjadinya Perselingkuhan

Hubungan Seksual dengan Pasangan Kurang Memuaskan

Hubungan seksual merupakan salah satu kunci keharmonisan rumah tangga. Meskipun begitu, ternyata banyak pasangan di luar sana yang mengeluhkan urusan ranjang mereka.

Banyak dari mereka (baik suami atau istri) menyampaikan jika tidak puas dalam urusan seks ini. Entah karena tidak mendapatkan kenyamanan hingga hubungan seksual yang tidak sesuai ekspektasi.

Itulah mengapa, kita perlu sangat terbuka soal kebutuhan biologis yang satu ini. Ada baiknya, memang dibicarakan secara jelas tanpa kata-kata tersirat. Karena tidak menutup kemungkinan, pasangan suami istri ini memiliki keinginan yang berbeda.

Ikatan Emosi yang Tidak Dekat Antar Pasangan

Masih berhubungan dengan penjelasan sebelumnya. Pudarnya kedekatan emosi ini juga bisa disebabkan karena hubungan seksual tidak berjalan dengan baik.

Namun, tentu saja tidak hanya soal seks semata. Media sosial pun mengambil peran dalam penurunan kualitas hubungan emosi antar pasangan.

Terlalu lama dan fokus bermain media sosial, ternyata bisa membuat kita “menjauh” dari pasangan. Dengan demikian, sangat besar kemungkinan kita akan menemukan kenyamanan di tempat lain.

Ingin Mendapatkan Apresiasi Lebih

Tidak jarang, salah satu pasangan merasa kurang mendapatkan penghargaan dari pasangannya.

Banyak pasangan yang mengeluhkan jika tidak pernah mendapatkan apresiasi atau pengakuan dan rasa dihargai dari pasangannya. Hal ini juga berlaku dalam urusan seks dan finansial. Keduanya sama-sama membutuhkan apresiasi.

Muncul Cinta yang Baru

Penyebab perselingkuhan selanjutnya adalah datangnya cinta yang baru. Seperti yang dijelaskan pada poin pertama, bahwa cinta atau emosi ini mempunyai peran terhadap terjadinya perselingkuhan.

Dari semua gabungan kondisi di atas, maka tidak menutup kemungkinan hati juga akan berpindah juga.

Komunikasi yang Buruk

Komunikasi juga hal yang tak kalah penting, bahkan ini adalah kunci utama dalam perjalanan pernikahan. Ketika dua orang asing bersatu, maka sangat penting untuk menyamakan persepsi.

Jika komunikasi tidak berjalan dengan baik, maka juga akan banyak hal yang tidak tersampaikan dengan baik.

Aksi Balas Dendam

Ketika salah satu pasangan melakukan perselingkuhan, juga banyak pasangan lain yang kemudian melakukan hal yang sama. Hal ini dikarenakan rasa sakit hati dan kecewa mengalahkan banyak hal.


Pasal Perselingkuhan, Apa Saja?

Seperti yang tadi kita bahas, bahwa perselingkuhan ini sejatinya tidak disebutkan secara jelas, karena yang ada adalah perbuatan zina.

Namun, pasal perzinahan ini tentu saja bisa digunakan untuk perselingkuhan.

Pasal perselingkuhan dalam hukum pidana ini diatur dalam Pasal 284 Kitab Undang-undang Hukum Pidana.

Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan:

1. a. Seorang pria yang telah kawin yang melakukan mukah (overspel) padahal diketahui bahwa pasal 27 BW berlaku baginya;

b. Seorang wanita yang telah kawin yang melakukan mukah.

2. a. Seorang pria yang turut serta melakukan perbuatan itu, padahal diketahuinya bahwa yang turut bersalah telah kawin.

b. Seorang wanita yang telah kawin yang turut serta melakukan perbuatan itu, padahal diketahui olehnya bahwa yang turut bersalah telah kawin dan Pasal 27 BW berlaku baginya.

Dari bunyi pasal 284 KUHP tentang perselingkuhan di atas juga menjelaskan bahwa, jika mengacu dalam hukum pidana, maka seseorang bisa dikenakan pasal perselingkuhan atau pasal perzinahan ini, hanya jika terbukti melakukan hubungan badan.

Namun, kondisi ini hanya jika teman-teman ingin mempidanakan orang yang bersangkutan. Perzinahan atau perselingkuhan ini sendiri, termasuk dalam delik aduan. Delik aduan adalah delik yang hanya bisa ditindak lanjuti jika ada pengaduan. Salah satu contoh delik aduan, tentu saja pasal 284 KUHP ini.

Jenis-jenis Perselingkuhan

Apakah teman-teman tahu, jika perselingkuhan ini tidak hanya soal bersetubuh dengan bukan pasangan sah? Berikut ini, ada beberapa jenis perselingkuhan yang ternyata banyak terjadi di sekitar kita. Atau, jangan-jangan kita sedang melakukannya?

Berselingkuh Secara Fisik

Ini adalah bentuk selingkuh yang paling banyak diketahui dan mudah dibuktikan. Dalam sebuah hubungan pernikahan, setiap pasangan sangat perlu mengetahui batasan mana sentuhan fisik yang boleh dan tidak boleh dilakukan terhadap lawan jenis.

Jika pasangan terbukti melakukan hubungan badan dengan orang lain, cobalah untuk mengkonfirmasinya kembali dengan menyertakan segala bukti yang kita miliki.

Selingkuh Emosi

Hal ini biasanya bermula karena kedekatan yang awalnya tanpa tujuan apapun. Namun, seiring berjalannya waktu ternyata hubungan dua orang ini semakin mengarah ke hal-hal privat.

Selingkuh secara emosi ini, kebanyakan tidak disadari oleh para pelakunya. Kenapa? Karena nyatanya banyak yang menganggap gaya komunikasi tersebut (yang tercipta diantara mereka) adalah hal yang sangat wajar. Benar?

Seperti kebanyakan perselingkuhan, hal ini jika kita lanjutkan, maka sangat besar kemungkinan rumah tangga akan terancam perpisahan.

Selingkuh Virtual (Digital)

Hal ini bisa terjadi, tentu saja karena media sosial yang sangat mudah diakses dan digunakan. Bahkan, biasanya hal ini seringkali menjurus pada perbincangan seputar seksual.

Mulai dari sini, biasanya akan menjalar pada bentuk perselingkuhan yang lain.

Selingkuh Dalam Pikiran

Apakah teman-teman menyadari, jika kita memikirkan lawan jenis dengan intensitas yang cukup sering, maka itu termasuk dalam kegiatan perselingkuhan.

Memfantasikan lawan jenis seperti ini, tentu akan mengubah daya konsentrasi kita terhadap pasangan. Maka, ketika pasangan mulai komplain tentang hal ini, ada baiknya kita juga mengevaluasi diri.

Rasanya, tak ada habisnya jika kita membicarakan tentang perselingkuhan ini. Namun yang juga perlu teman-teman ketahui, bahwa pelaku perselingkuhan ini tidak memandang gender. Semua orang memiliki kemungkinan yang sama besarnya.

Apapun bentuk perselingkuhan yang secara sadar dilakukan dan tidak, tentu saja ini adalah hal yang sangat menyakitkan, terlebih bagi pasangan kita.

Kesimpulannya, Apa Sebab Berselingkuh?

Coba kita bayangkan, orang yang dengan tulus bersedia hidup bersama lalu dilukai perasaannya, ini adalah hal yang sangat melukainya. Bahkan akan selalu terbawa olehnya selama yang bersangkutan hidup. Benar?

Dengan siapapun orang lain berselingkuh dan segala alasan yang menyertainya, ingatlah bahwa tindakan ini bukanlah hal yang bisa dibenarkan.

Banyak dari pelaku perselingkuhan ini mengaku jika pernikahan mereka dirundung banyak masalah, hingga komunikasi dengan pasangan yang tidak berjalan dengan baik.

Jika memang demikian, bukankah seharusnya duduk bersama pasangan, berbincang dengan suasana yang hangat dan saling terbuka untuk mencari solusi adalah yang harus kita lakukan?

Penyebab perselingkuhan, adalah hal yang sangat subyektif. Setiap orang mempunyai alasan yang ingin dianggap “benar”. Apakah teman-teman akan memaklumi hal tersebut, jika mengetahui penyebab perselingkuhannya?

Nimas Achsani
Nimas Achsani Parenting, pernikahan, finansial dan gaya hidup

Post a Comment for "Perselingkuhan : Pengertian, Penyebab Perselingkuhan Hingga Jenisnya"